Persembahan Kuil Digital: Beberapa kuil Jepang dan fasilitas keagamaan lainnya telah menggunakan teknologi digital untuk memungkinkan donasi online, termasuk yang bersifat religius.
5. Perubahan dalam Industri Kuliner dan Seni Memasak
Aplikasi dan Platform Kuliner: Digitalisasi merambah industri kuliner Jepang. Aplikasi memasak dan tutorial video menunjukkan resep masakan khas Jepang, seperti sushi dan tempura. Ini membantu menyebarkan budaya kuliner Jepang ke seluruh dunia.
Pengalaman Kuliner Virtual: Restoran di Jepang mulai menggunakan teknologi digital untuk memberikan pengalaman kuliner yang unik. Misalnya, beberapa restoran menawarkan pengalaman makan berbasis AR atau VR di mana pengunjung dapat merasakan suasana makan di lokasi ikonik tanpa meninggalkan tempat duduk mereka.
6. Pelestarian Bahasa dan Sastra
Digitalisasi Sastra Klasik: Sebagian besar literatur klasik Jepang, seperti karya-karya dari era Heian, misalnya, Kisah Genji, telah didigitalkan dan dapat diakses di perpustakaan online. Dengan cara ini, literatur-literatur tersebut dapat disimpan dan diakses oleh para pelajar dan semua orang dengan lebih mudah.
Aplikasi Pembelajaran Bahasa: Digitalisasi juga mempengaruhi pelestarian bahasa Jepang dengan aplikasi seperti Duolingo dan Memrise, yang memungkinkan orang untuk belajar bahasa Jepang dari mana saja di dunia.
 7. Wisata Budaya Digital
Tur Virtual ke Tempat Bersejarah: Teknologi digital memungkinkan orang melakukan tur virtual ke berbagai destinasi budaya di Jepang seperti Tokyo National Museum dan Kyoto. Ini menarik wisatawan internasional yang tidak dapat melakukan perjalanan fisik.
Panduan Digital Interaktif: Banyak tempat wisata budaya di Jepang sekarang menggunakan panduan digital interaktif berbasis aplikasi atau situs web, yang memberikan informasi sejarah dan budaya langsung di perangkat pengunjung.
8. Digitalisasi dan Mode serta Budaya Jalanan Jepang