Sumber mata air Belik dan Marijah memiliki debit sekitar 500 ml/detik dan beradasarkan pengamatan secara langsung maka dapat dinyatakan bahwa sumber mata air ini telah digunakan warga untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat. Pada pukul 14.00 WIB kami menuju lokasi sumber mata air yang terakhir kami kunjungi yaitu sumber mata air Kijan,
Pada Sumber mata air ini dapat dinyatakan sebagai sumber mata air terderas (bagi yang kami survei) yaitu memiliki debit aliran air sebesar 2500 ml/detik. Sumber mata air ini belum dioptimlakan warga sepenuhnya. Berdasarkan debit yang besar dan potensi yang belum dioptimlkan maka kami berencana untuk mengoptimalkan sumber ini dengan membuat perencanaan produksi air minum dalam kemasan (AMDK) dari sumber mata air Kijan. Produksi air minum ini sangat penting guna membuat desa Giripurno sebagai desa mandiri air minum dan melakukan pengoptimalan sumber mata air Kijan.
Kesimpulan dari hasil pemetaan sumber mata air yang terdapat di Desa Giripurno, yaitu sumber mata air yang memungkinkan untuk dikembangkan potensinya (beradasarkan sumber mata air yang kami survei) yaitu sumber mata air Kijan di Dusun Sawahan. Sumber mata air ini memiliki debit yang besar dan potensinya belum dioptimalkan oleh masyarakat sekitar. Oleh karena itu, kami berencanaan melakuakan perencanaan produksi air minum dalam kemasan (AMDK) dari sumber ini, dengan harapan dapat membuat desa Giripurno sebagai desa mandiri air minum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H