Mohon tunggu...
Giri Luka
Giri Luka Mohon Tunggu... Buruh - Kadang merasa lelah, tapi harus tetap berjalan

Rimbo Bujang: Awal Semua Perjalanan...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Karena Mudik Bukan (untuk) Cerita Memilukan

1 Juni 2017   14:25 Diperbarui: 1 Juni 2017   14:48 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MUDIK memang selalu menghadirkan cerita tersendiri bagi yang melakukannya. Di sana ada rindu yang terbalaskan dan juga airmata bahagia.

Tentu saja tak ada yang menginginkan keluarga di tempat tujuan justru dirundung kesedihan karena yang datang adalah kita dalam peti mati. Untuk itu, selain tiket, pemudik harus menyiapkan segala sesuatu yang mungkin diperlukan di jalan.

Jika menggunakan kendaraan pribadi, pengecekan menyeluruh kendaraan wajib dilakukan. Selain itu, perlu menghitung jarak dan waktu tempuh dari start dan finish. Ini sangat penting untuk mengukur kemampuan tubuh dalam berkendaran, khususnya sopir.

Jangan sampai kondisi fisik tidak mencukupi. Jika memegang kemudi sendirian perlu memiliki waktu istirahat di tempat-tempat tertentu. kalau jarak tempuhnya melebihi kemampuan tubuh, misalnya lebih dari 12 jam. Kalau memaksakan diri, persentase kecelakaan tentu akan meninggi. Apalagi, kalau berkendara dalam kondisi mengantuk dan stamina tidak fit.

Yang tak kalah penting adalah pengenalan rute yang akan dilalui. Jika belum pernah melintasi jalan yang menjadi rute, berhati-hati adalah kewajiban. Meski sudah diperbaiki dan dimaksimalkan, ada beberapa titik jalan yang mungkin saja berlubang. Sehingga, pemudik patut waspada.

***

BANYAK pemudik yang memilih mengendarai kendaraan pribadi dengan berbagai alasan. Satu di antaranya adalah sebagai alat transportasi di kampung halaman. Jika menggunakan kendaraan umum, tentu akan menyulitkan ketika akan bepergian saat sudah sampai.

Dengan alasan itu, tidak berlebihan jika kendaraan roda dua menyemut di jalanan menjelang Lebaran. Tampilannya pun sudah tak normal lagi. Selain jumlah penumpangnya, sepeda motor itu sudah mengalami "modifikasi" sedemikian rupa agar bisa menampung tas dan bawang lainnya.

Jika memang ingin mudik dengan sepeda motor, ada baiknya mempertimbangkan opsi lain. Pada tahun 2017 ini tersedia beberapa destinasi mudik gratis bagi para pemotor. Jadi, tak perlu lagi bercapek-capek ria di jalanan dan terintip potensi kecelakaan yang besar. Pemudik tinggal duduk manis di dalam bus dan tetap bisa memakai sepeda motor di kampung halaman.

Berdasarkan data dari Kemenhub 2017, dari 54 truk dan 976 bus, ditargetkan bisa mengangkut 2.457 unit sepeda motor dan 43.920 peserta mudik. Untuk kereta api ditargetkan bisa mengangkut 8.352 sepeda motor.

Angkutan laut ditargetkan bisa mengangkut 16 ribuan kendaraan bermotor. Sedangkan angkutan penyeberangan, target yang diangkut adalah 3.000-an sepeda motor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun