Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengapa Akun Medsos Partai Politik Tidak Populer?

14 Mei 2023   23:16 Diperbarui: 15 Mei 2023   16:10 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Empty Seats oleh Maria Tyutina/pexels.com

Namun mayoritas publik belum merasakan kehadiran dan kepopuleran akun medsos parpol. Kecuali bagi simpatisan atau anggota parpol sendiri, akun medsos parpol belum menjadi media informasi, edukasi, bahkan aduan publik. Akun medsos parpol pun terkesan formalitas dan simbol adaptasi teknologi komunikasi publik semata.

Menjelang Pemilu 2024, akun medsos parpol menjadi kian krusial. Selain sebagai media kampanye capres dan caleg masing-masing, konten dan interaksi akun mereka paling disoroti publik. Selain itu, interaksi organik dan sehat bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi calon anggota baru atau pemilih capres dukungan mereka.

Namun di linimasa, yang muncul seringnya keluhan publik pada parpol. Me-mention atau tag akun parpol, baik pusat maupun daerah seringkali tidak direspon. Dampaknya, akun medsos parpol pun erat kaitannya dengan akun kaku dan formal. Walau ada beberapa akun parpol yang mencoba interaktif, tapi malah seringnya blunder.

Akun medsos parpol menjadi tidak populer karena beberapa alasan.

Pertama, akun parpol kurang menarik dan kreatif dalam menyampaikan gagasan dan programnya kepada publik. Kebanyakan akun medsos parpol sekadar menampilkan konten kegiatan formal atau seremonial yang minim informasi atau inspirasi bagi netizen. 

Kedua, akun medsos parpol kurang responsif dan interaktif dalam berkomunikasi. Akun mereka jarang menanggani atau membalas komentar atau pertanyaan netizen. Minimnya hal ini membuat netizen malas berdiskusi atau berpartisipasi dalam isu-isu yang relevan dengan kepentingan publik yang dipublikasi akun medsos parpol. 

Ketiga, akun medsos parpol kurang konsisten dan jujur dalam menyuarakan aspirasi dan kepentingan publik. Konten yang dibuat sering kontradiktif atau tergantung pada situasi, kondisi, dan elit parpolnya. Tak jarang juga anggota parpol yang menyebarkan hoaks atau fitnah perusak parpol, membuat akun parpol kewalahan menjawab pertanyaan netizen.

Jelang Pemilu 2024, akun parpol yang populer bisa meraih banyak perhatian netizen. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan parpol jelang perhelatan tersebut. Untuk meningkatkan popularitas akun partai politik di media sosial, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh akun parpol tersebut. 

Pertama, akun parpol harus lebih kreatif, inovatif, dan menarik dalam menyajikan konten. Terutama dengan konten yang berkaitan dengan gagasan dan program partainya.

Variasikan format konten seperti dengan video, infografis, meme, podcast, atau live streaming. Format konten pun harus disesuaikan dengan platform medsos masing-masing. 

Kedua, akun parpol harus lebih responsif dan interaktif dalam berkomunikasi dengan netizen. Lebih aktif memberi jawaban atau balasan netizen menjadi fokus. Pastikan tim medsos parpol mengajak netizen untuk berdiskusi atau berpartisipasi dalam isu-isu relevan, aktual dan faktual. Gunakan polling, kuis, atau challenge yang menarik dan edukatif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun