Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Hoaks Saat Pemilu dan Pentingnya Prebunking

2 Mei 2023   14:32 Diperbarui: 2 Mei 2023   16:17 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kuda Putih oleh Alexas  Fotos/pexels.com

Intervensi prebunking kedua bersifat pasif. Pada aktivitas ini seseorang cukup berfokus dan mengamati pesan yang diduga hoaks. Orang tersebut akan mencoba memahami dan mendikotomi sebuah pesan hoaks atau bukan. Kemudian dari pilihan yang dibuat, orang tersebut menjadi perspektif untuk mengecek fakta.

Kembali ke ranah hoaks di kala Pemilu, prebunking menjadi kian penting. Misalnya, dari intervensi aktif publik bisa menduga atau memprediksi sebuah narasi dari Capres yang mungkin bisa menjadi hoaks. Dari intervensi pasif, seseorang bisa merasa sebuah narasi dari seorang Capres bisa menjadi hoaks atau tidak, untuk memunculkan sebuah standpoint.

Aspek inokulasi dari konsep prebunking pada masa Pemilu kiranya sudah banyak orang rasakan. Akibat paparan dan pengalaman hoaks sejak 2017, mungkin seseorang sudah memiliki 'kompetensi' untuk membuat hoaks. Seseorang mungkin tanpa sadar sudah bisa menebak sebuah tragedi bisa dikaitkan dengan Pemilu, misalnya saat peringatan hari G30S/PKI.

Maka, kombinasi dari tindak kuratif, preventif, dan pre-emptif menjadi kekuatan publik melawan hoaks. Bukan saja saat Pemilu mereka akan bisa melakukan cek fakta. Tetapi di hari-hari yang dilalui bersama aplikasi medsos dan chat yang kini disusupi hoaks.

Salam,

Wonogiri, 02 Mei 2023

02:32 pm

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun