Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ajarkan Detoks Media Sosial ke Keluarga dan Teman (SDMS 26/30)

17 April 2023   16:14 Diperbarui: 18 April 2023   21:44 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama perjalanan detoks media sosial, ada baiknya bisa berbagi. Karena pengalaman yang telah dialami sendiri bisa menjadi hal yang ingin dilakukan orang lain. Berbagi pengalaman pun dapat membuat pemahaman semakin mantap. Ajarkan kepada keluarga atau teman tentang detoks medsos.

Detoks medsos berfokus untuk mengurangi atau menghentikan penggunaan medsos sementara waktu. Beberapa bahkan sampai total tidak lagi memiliki medsos. Detoks medsos bisa bermanfaat mereka yang merasa terlalu bergantung, terganggu, atau stres dengan medsos. 

Setelah diri sendiri memahami dan menjalaninya, berbagi menjadi bagian dari rangkaian detoks medsos. Karena keluarga berperan penting dalam kehidupan. Hubungan keluarga memainkan peran sentral dalam membentuk kesejahteraan individu di seluruh perjalanan hidup. 

Kualitas hubungan keluarga, termasuk dukungan sosial seperti kasih sayang dan saran dan stres sepeti argumen, dapat mempengaruhi kesejahteraan melalui jalur psikososial, perilaku, dan fisiologis seseorang. Oleh sebab menjadikan dan mengajarkan detoks medsos juga berpengaruh kepada diri sendiri.

Begitupun dengan pertemanan dan dampaknya pada diri sendiri. Riset tentang kesehatan mental dan fisik menyarankan bahwa memiliki teman dan orang kepercayaan memiliki efek positif. Hal ini nampak pada bagaimana seseorang mengatasi stres dan seberapa rentan seseorang terhadap berbagai penyakit.

Untuk mengajarkan teman dan keluarga untuk bisa juga melakukan detoks medsos, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan:

1. Jelaskan manfaat detoks media sosial. Tunjukkanlah bukti-bukti ilmiah atau pengalaman pribadi yang kecanduan medsos berbahaya. Seperti misalnya indikasi kecemasan, depresi, insomnia, dan gangguan lain. Jelaskan juga bahwa detoks medsos memberi lebih banyak waktu melakukan hal yang bermanfaat, seperti belajar hal baru atau bersosialisasi secara langsung.

2. Ajak teman atau keluarga mencoba detoks medsos bersama-sama. Buat kesepakatan bersama terkait durasi, frekuensi, dan aturan detoks medsos. Misalnya, bersepakat tidak menggunakan medsos selama 1 minggu. Bisa juga berjanji menggunakan media sosial selama 1 jam per hari saja. Lakukan bersama kawan dahulu bisa jadi opsi.

3. Dukunglah teman atau keluarga selama proses detoks medsos. Semangati, beri motivasi, dan saran positif kepada yang sedang melakukan detoks medsos. Usahakan tidak menghakimi atau mengejek jika ada kesulitan atau malah gagal. Ajaklah mereka untuk melakukan aktivitas menyenangkan dan bermakna bersama-sama.

4. Evaluasi hasil detoks medsos. Setelah periode detoks medsos selesai, mintalah teman atau keluarga berbagi pengalaman dan perasaan selama melakukan detoks medsos. Apa saja yang mereka pelajari, rasakan, atau dapatkan dari detoks medsos. Apa saja tantangan atau hambatan yang dihadapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun