Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Medsos, Identitas Diri, dan Implikasinya di Dunia Nyata

7 Maret 2023   23:55 Diperbarui: 8 Maret 2023   00:07 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Social Media oleh readymade (pexels.com)

Media sosial identik dengan identitas diri. Baik yang ditampilkan sebagai portfolio atau panggung, identitas dikonstruksi sedemikian rupa. Identitas diri di medsos dapat membantu membangun hubungan, menjaga reputasi, dan meningkatkan visibilitas. Tak jarang identitas diri di medsos juga mencerminkan kepribadian, minat, dan persepsi users itu sendiri.

Melekat pada identitas diri, user lain dapat melihat informasi tentang siapa user-nya. Users lain dapat melihat foto, informasi pribadi, dan konten yang diposting untuk membentuk opini dan informasi user-nya. Oleh karena itu wajar bahwa banyak users akan berusaha untuk menjadikan identitas diri mereka yang terbaik menurut tujuannya.

Guna sebuah panggung, identitas diri juga membantu users lain untuk mengenali dan mengkarakterisasi user. Dengan identitas yang dibangun dengan satu karakter tertentu, user ini dapat teridentifikasi. Selain itu, user dapat membina hubungan yang lebih baik dengan fans atau komunitas tertentu.

Guna sebuah portfolio, identitas diri membantu user membangun reputasi. Dengan membagikan konten yang berkualitas dan mematuhi netiket, user membangun reputasi yang baik. Dampaknya, user ini dapat memperoleh kepercayaan dari users lain. Identitas diri yang kuat juga dapat membantu Anda meningkatkan visibilitas dan audiens.

Fungsi portfolio bertitik tolak kepada platform yang sangat spesifik. Misalnya platform seperti LinkedIn akan berfokus pada fungsi identitas, reputasi, dan hubungan pekerjaan. Hal ini dikarenakan users ingin menampilkan rekam jejak, edukasi, profesional dan kredensial personalnya. 

Fungsi identitas diri sebagai sebuah penciri user juga memiliki syarat. Ketika users sadar dan sukarela menunjukkan, nama, usia, gender, profesi, lokasi, dan biografi singkat, adalah syarat dasar. Dan memang, hampir di semua platform medsos mensyaratkan minimal bio profil singkat.

Fungsi jelas berbeda dengan kategorisasi konsep identitas diri di medsos. Identitas users medsos dibedakan menjadi konsep self-presentation dan self-disclosure. Walau sekilas, dua konsep ini hampir serupa. Namun sejatinya berbeda. 

Self-presentation lebih berfokus kepada penampakan aspek visual akun medsos. Tujuannya umumnya adalah mempengaruhi dan mengesankan users lain. Sedangkan konsep kedua self-disclosure, mengarah kepada aktivitas user untuk mengutarakan gagasan atau perasaan di linimasa untuk menjalin ikatan.

Lebih jauh, baik konsep self-presentation dan self-disclosure menampilkan derajat keterbukaan yang berbeda. Model derajat keterbukaan ini jelas terlihat pada berbagai platform medsos. Users pun kadang secara tidak sadar mengikuti apa yang sudah menjadi konvensi di platform medsos tadi.

Pertama adalah identitas dengan derajat keterbukaan rendah. Model seperti ini umum ditemui pada medsos berbasis projek kolaboratif seperti Wikipedia, Reddit, dan dunia gim seperti World of Warcraft. Seperti sebuah panggung, kadang nama user, avatar, atau ID bebas dibuat atau setidaknya mencerminkan identitas nyata users.

Kedua adalah identitas diri dengan derajat keterbukaan tinggi. Model seperti ini ada pada blog personal, platform medsos, dan situs pencari pekerjaan. Fungsi portfolio jelas terlihat dari model derajat keterbukaan tinggi ini. Users dengan sadar, bertahap, dan terus menerus menampilkan diri untuk reputasi dan penghargaan.

Menengok pentingnya identitas diri di medsos, tepat rasanya jika tidak disalahgunakan. Karena hal ini konsekuensi yang cukup serius. Users dengan identitas sembrono bisa menyebarkan hoaks, kebencian, dan bahkan menipu orang lain. Tak jarang, konsekuensi pidana bisa didapatkan pada pencoleng identitas ini.

Pencurian identitas diri di medsos pun sering terjadi. Identitas user yang dicuri ini akan mengirimkan pesan meminta uang, berhutang, berdonas dan bahkan mengancam. Modus ini juga jelas mencederai reputasi buruk bagi pemilik identitas asli. Penyalahgunaan ini jelas dapat meninggalkan jejak digital buruk bagi user asli.

Identitas diri telah menjadi pondasi dasar user di medsos. Karena identitas ini mencerminkan kepribadian, hobi, minat, dan impian seorang user. Dengannya, users menjalin hubungan, membangun reputasi, dan meningkatkan visibilitas. Oleh karena itu, penting bagi users untuk mempercantik dan mengamankan identitas diri di media sosial.

Salam,

Wonogiri, 07 Maret 2023

11:55 pm

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun