Meme menjadi 'berbahaya' di medsos karena media tidak lagi sepenuhnya dikuasai jurnalis, atau bahkan pemerintah. Pada masa kejayaan teknologi cetak atau konvensional, pemerintah dapat mengatur kritik suara oposisi. Hal ini karena media cetak tidak memiliki pengaruh langsung ke publik yang memiliki keterbatasan akses.Â
Karena keterbatasan TIK di masa lalu, berarti rezim masih dapat mengontrol suara oposisi melalui di surat kabar, majalah, dan radio. Dan dalam situasi tertentu yang dianggap berbahaya, elit politik negara dapat dengan mudah menekan ruang publik, misalnya dengan membredeul atau menutup kantor media.
Faktor lain juga mempengaruhi perlawanan meme. Struktur sosial komunitas juga mempengaruhi distrubusi meme. Masyarakat dengan akses dan perangkat internet terbatas mengalami ketertinggalan informasi digital. Berbeda dengan masyarakat urban yang memiliki akses dan perangkat untuk mempengaruhi ruang publik melalui medsos.Â
Publik sebagai user, kini bukan lagi konsumen pasif. Tetapi kini mereka adalah produsen konten aktif. Penyebaran meme politik jauh lebih cepat dan efisien. Trending juga mendorong isu politik segera di-meme-kan. Situasi diseminasi meme tidak terkendali dan terus menerus ini jelas mendorong perlawanan publik.
Salam
Semarang, 04 Februari 2023
04:34 pm
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H