Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Selain Influencers, Apa Masih Ada yang Peduli Jumlah Followers?

20 Januari 2023   00:16 Diperbarui: 20 Januari 2023   00:18 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa orang menjadi influencer dadakan karena pernah viral. Walau cepat juga redup karena tidak fokus dan tak memiliki karakteristik. Ada juga influencer yang memiliki visi dan konsisten dengan konten kreasi miliknya. Jumlah followers pun ditargetkan dan diharapkan organik. 

Melihat lanskap dunia digital yang juga dipenuhi orang-orang julid, jumlah followers berarti kekuatan. Dan bisa jadi semakin tinggi jumlah followers, semakin seseorang menjadi sombong dan congkak. Merasa menjadi pusat perhatian dan diiyakan setiap postingannya, kadang merasa jadi benar sendiri dan hidup dalam echo chamber.

Mungkin juga, ada fase terkait usia dan durasi menjadi users medsos mempengaruhi keinginan memiliki banyak followers. Bagi pengguna baru medsos, godaan mendapatkan followers, dan kini views, cukup tinggi. Karena menjadi populer di kalangan teman bisa mendongkrak reputasi, terlepas usia mereka.

Semakin senior seseorang di medsos, ada kebosanan untuk mencari followers. Sedikit atau banyak followers tidak berarti apa-apa. Karena ia masih menggangap medsos sebagai media berekspresi, berkreatifitas, dan berinteraksi sewajarnya. Dua follower yang aktif membalas komentar saja sudah cukup menyenangkan.

Salam,

Wonogiri, 20 Januari 2022

12:16 am

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun