Bahkan tak jarang, kehidupan digital menjadi topeng yang sengaja dihiasi dengan baik. Terjadi modifikasi amelioratif kehidupan seseorang di dunia digital. Dengan kata lain berbohong tentang dirinya di dunia digital. Dan ini mungkin dan bisa dilakukan.Â
Menjadi sosialita dengan berpose sedang makan malam di restoran mahal. Mencari selfie terbaik di depan mobil mewah. Sampai mengenakan fashion branded terbaru sambil healing di lokasi eksotik. Semuanya tentu bisa di-Photoshop.
Sedang di kehidupan nyata, dirinya malah menyedihkan. Tidak ada orang yang mau melihat dirinya. Atau bahkan mengganggap dirinya ada. Bertemu wajah di kehidupan nyata malah menjadi musibah yang harus dihindari.
Eksesistensi kehidupan manusia dipeyorasikan menjadi indikator social gesture dunia teknologi. Mimpi eksistensi diri yang superior pun bisa diwujudkan secara online. Dunia online menawarkan kehidupan sebenarnya. Kehidupan yang memang diinginkan.
Orang yang bisa diajak ngobrol kapan saja, di mana saja, dan tentang apa saja. Bisa mendapat perhatian, sebaik atau seburuk apapun itu. Menjadi diri yang sesuai mimpi dan keinginan yang lebih baik dari kehidupan nyata.
Salam,
Wonogiri, 13 Januari 2023
11:50 pm
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H