Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kasus Pembunuhan Anak Demi Organ di Makassar Bukan Cuma Salah Internet

11 Januari 2023   22:24 Diperbarui: 12 Januari 2023   16:49 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kids and Internet oleh Rodolfo Quirs (pexels.com)

Peran orang tua dan keluarga menjadi sangat penting sebagai pendamping anak tumbuh di lanskap digital. Bahkan bagi beberapa orang tua yang begitu takut pada dunia digital, menjadi 'polisi digital' bagi anak-anaknya. Baik pendamping atau pengawas, ada baik dan buruknya tergantung dosis.

Menjadi pendamping jika orang tua atau keluarga paham benar baik-buruk dunia digital untuk anak. Mulai dari memperkenalkan anak perangkat sampai menjaga data pribadi dilakukan secara telaten dan bertahap. Tidak perlu terburu-buru dan membuat anak merasa ditekan. Gandeng anak masuk ke dalam dunia digital lebih baik daripada mereka harus sendirian di dunia digital.

Menjadi pengawas jika memang anak sudah kadung tersesat dan mungkin kecanduan dunia digital. Kedua ekses negatif ini tentu tidak datang tiba-tiba tapi terakumulasi seiring anak tidak dituntun keluarga di dunia digital. Membatasi menjadi prioritas dan dengan tetap memberikan opsi dan aktivitas yang selayaknya diterima anak.

Kedua pelaku saya yakin sudah tersesat di dunia digital. Mereka juga tidak mendapat tuntunan selayaknya menyelami fenomena dan dampak lanskap digital. Komunikasi dan interaksi yang minim dengan keluarga di dunia nyata bisa jadi formalitas belaka. Percakapan menjemukan orang tua-anak mendorong anak kembali bersembunyi ke dunia tanpa hukuman dan tekanan hidup dunia nyata.

Masa depan pelaku pun sudah tidak bisa di ubah lagi di dunia nyata. Jejak digital yang abadi menjadi cela permanen atas reputasi para pelaku. Mungkin orang tua para pelaku tidak berpikir jauh ke sana. Dan mungkin kita yang sebaiknya mulai berpikir demikian

Salam,

Wonogiri, 11 Januari 2023

10:24 pm

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun