Cukup perhatikan dan biar mengurai sendiri solusinya. Menerima medsos dengan segala kebaikan dan kejulidannya bisa menjadi wacana alternatif. Karena dunia nyata yang penuh kejahatan, diskriminasi, dan ketimpangan telah sanggup dihadapi dan dijalani manusia. Tak ada dunia atau cara lain menghindarinya.
Jargon metaverse tak lain adalah sekadar idealisme dan solusi semu medsos yang saat ini dianggap toxic. Apakah dunia metaverse nanti menawarkan dunia yang kondusif dan kolaboratif seutuhnya? Bukankah idelisme macam ini juga impian Zuckerberg atau Jack Dorsey saat membangun platform medsos mereka?
Di manapun ada komunikasi dan interaksi manusia disitu ada kealphaan dan kesilapan. Dunia nyata dan maya bukan menjadi dunia euforis di mana hanya kebaikan yang terjadi. Tidak ada jawaban atau solusi absolut mengatasi sisi negatif peradaban manusia. Karena toh mencari solusi itu telah ribuan tahun dicari dengan mediasi agama, ideologi, atau dogma.Â
Resiliensi pribadi dalam belajar dan beradaptasi menjadi kunci. Karena pribadi yang tangguh, bisa bertahan dan belajar.
Salam,
Wonogiri, 31 Januari 2022
12:04 pm
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H