Di linimasa Twitter kita misalnya. Kini sudah banyak konveksi, produsen, dan publik figur membuat dan menyalurkan APD. Bukan tidak mungkin jumlah APD akan berlimpah. Face shield yang umum digunakan para tenaga medis kini pun dijual bebas.
Di tengah kekalutan dan kepanikan pandemi. Menggunakan APD menjadi tindakan proaktif preventif tertular Covid-19 yang out-of-the-box. Karena setidaknya 2 orang yang berbelanja di sebuah Mall di Bekasi sudah melakukannya.
Netizen yang setiap saat mengamati linimasa dan grup chat akan banyak berspekulasi. APD kini banyak ditawarkan. Bukan tidak mungkin ada saja yang membeli. Jika sudah ada contoh orang memakainya. Lalu mengapa kita tidak boleh menggunakannya.
Infodemi (information pandemic) terjadi seiring pandemi saat ini. Beragam tindakan medis, non-medis, sampai religius, seperti berdoa, telah dilakukan. Tindakan ini bukan tidak benar. Namun kadang dikontekstualisasi berbeda dalam realitasnya. Seperti tetap menjalankan ibadah ritual bersama di tengah pandemi.
Kini rekomendasi mencegah pemerintah dan badan kesehatan terus naik kerumitannya. Dengan netizen yang kini jenuh berspekulasi keakutan viralitas Covid-19. Menggunakan APD saat keluar rumah menjadi safety measure pamungkas. Sepertinya? Dan semoga tidak demikian.
Salam,
Wonogiri, 06 April 2020
12:14 pm
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H