Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sekarang Di-Google, Bukan Dicari

28 November 2019   22:39 Diperbarui: 29 November 2019   08:21 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Google Search oleh Photo Mix - Foto: pixabay.com

Kadang pun kita begitu malu untuk bertanya soal edukasi seks. Sampai-sampai banyak yang mencari informasi tentang edukasi seks. Namun berakhir dengan video edukasi seks yang subversif.

Saya pun sering meng-Google nama saya sendiri. Untuk sekadar tahu apakah ada artikel saya yang masuk ke macam-macam situs. Atau sekadar mengetahui adakah akun tiruan saya di Facebook atau Twitter.

Google pun memberikan kecemasan personal pada kita. Kita mungkin lupa pernah mendaftar data pribadi di sebuah kuisioner. Namun ternyata data kita diperjualbelikan tanpa izin. Hal ini pun kita ketahui dari teman kita yang meng-Google nama kita dengan spesifik.

Google pun menyediakan ketidaktahuan. Ada data void dari peristiwa atau informasi terbaru. Saat kita ingin mengkonfirmasi sebuah kecelakaan di kecamatan di daerah pelosok. Mungkin Google hanya menampilkan hasil tentang daya tarik pariwisata daerah tersebut.

Ada kekosong informasi atau data yang disebut data void. Dengan data void, kita pun bisa disesatkan dengan trending dan istilah rekayasa. Istilah-istilah yang cenderung kuno dan tidak up-date pun kadang kita temui tanpa hasil di Google. 

Apapun kekurangan Google, tetap kita maklumi. Toh, Google memiliki lebih banyak kelebihan dan manfaat daripada sebaliknya. Biarkan saja bias-bias hasil pencarian diserahkan kepada para ilmuwan dan webmaster.

Dengan segala kemudahan akses dan ketidakterbatasan informasi di Google. Bisa jadi nanti, kata "cari"pun digantikan dengan kata "Google".

"Ayo anak-anak, sekarang kita Google ke lima sila Pancasila..." pinta ibu Suyati, seorang guru SD.

Salam,

Boyolali, 28 November 2019
10:38 pm

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun