Jokowi memulai pemerintahannya dengan awan mendung dunia. Saat Hong Kong, Libanon, Spanyol dan Chile bergejolak. Jokowi akan memaparkan kabinet dengan optimisme. Menggaet Prabowo bisa jadi jalan mengurangi tensi dan gesekan sosial. Persis asumsi saat Jokowi menggandeng Ma'ruf Amin sebagai Cawapres guna meredam santernya klaim negatif bernuansa agama. Dan Jokowi berhasil.
Politik kini bukan lagi adagium, esuk dele sore tempe. Alias semua orang bisa 'munafik'. Pada akhirnya, menciptakan kondisi bangsa yang stabil dan kondusif juga menjadi keinginan semua pihak.Â
Walau sekali lagi, patut disayangkan sia-sianya Pemilu kita kemarin. Perjuangan demokratis memilih pemimpin digadai dengan senyum simpul dan kompromi pelaku politik.
Terlalu banyak ekses dan residu negatif yang kini memenuhi iklim demokrasi kita. Dan untuk menghilangkannya, bukan lagi dengan cara reaktif atau malah represif. Ada sisi kognitif dan afektif yang patut dipikirkan dan dijalankan bersama.
Salam,
Wonogiri, 21 Oktober 2019
11:19 pmÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H