Terutama dalam menanggapi atau merespon orang/akun lain yang cenderung kasar di linimasa. Karena tak bisa disangkal, kita pun memiliki hati dan perasaan yang bisa terluka dan muak pada julidnya netizen.Â
Cuek atau tidak peduli kadang tidak cukup. Melaporkan ke platform atau pihak berwajib juga perlu dilakukan. Walau dengan batas dan panduan tertentu dalam melakukannya.
Karena perbedaan dalam ideologi, keyakinan, dan preferensi politik wajar baik di dunia nyata atau maya. Namun banyak orang/akun memaksakan kehendak dan keyakinan mereka pada orang lain.Â
Ketangguhan kita dalam memahami dan merangkul perbedaan ini yang kita butuh ketahui dan pelajari.
Seperti demokrasi itu sendiri yang menghormati perbedaan. Dunia digital walau terkesan sangat euforis. Namun cara kita memaknai dan mempraktikkan kehidupan demokratis wajib dilakukan.Â
Dengan kita menerapkan prinsip demokrasi dalam bersosmed di dunia digital. Akan ada timbal balik yang sama dilakukan oleh teman/followers kita.Â
Karena interaksi dunia maya via social gesture yang terbatas membuat perbedaan ideologis dan keyakinan dibuat nyaman dalam lingkar masing-masing. Lebih dahulu menghormati diri kita sendiri dengan meninggalkan jejak digital yang baik adalah hakikat Respect.Â
Pilar Digital ke 3: Responsibility
Salam,
Brisbane, 28 September 2019
06:50 am