Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Project Manager for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

iPhone 11 dan Kegamangan Produk Apple

13 September 2019   07:11 Diperbarui: 13 September 2019   08:26 1930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rilisan Varian iPhone 11 dan Pro - Foto: https://www.apple.com

Peluncuran trio iPhone 11 diikuti kegaduhan netizen. Banyak yang menganggap desain terbaru iPhone 11 "aneh". Dengan tiga kamera belakang yang memiliki desain cukup besar dan aneh. Sementara yang lain menyayangkan tidak tersedianya 5G dalam iPhone 11. Padahal smartphone lain kini sudah banyak yang menyemat fitur ini. 

Perilisan Apple Watch Series 5 tidak signifikan menyedot perhatian publik. Karena fitur dan sematan fungsi baru tidak jauh berbeda dengan Watch versi 4. 

Desain dan fungsi tidak jauh berbeda dari versi sebelumnya. Hanya penambahan layar always-on yang sepertinya akan menyedot baterai. Namun sudah barang tentu, brand Apple tetap akan mendongkrak citra para pengguna Watch.

Namun yang membuat publik menatap heran adalah perilisan Apple Card. Sebuah "kartu kredit" khusus Apple yang terintegrasi dengan semua layanan dan gawai Apple. Sejatinya hanya serupa payment gateway uang elektronik. Plus tanpa menggandeng Visa atau Mastercard. Bedanya, brand Apple yang membuatnya lebih prestisius.

Berbeda dengan jajaran smartphone, Apple juga telah menunjukkan iMac dan Macbook terbarunya pada Maret dan Juni lalu. Dengan sematan processor dan graphic yang super cepat. 

Ditambah monitor display XR yang juara. Meski harganya selangit tetap menarik minat banyak orang. Begitu pun dengan perilisan Macbook Air terbaru yang disambut positif banyak orang.

Setelah John Ive mundur dari divisi desain Apple. Dan seolah imbas dari mundurnya Ive muncul pada iPhone11. Ive sendiri mengabdi di Apple sejak masa Steve Jobs. Dimana visi Jobs waktu itu membuat desain yang menjawab kebutuhan konsumen. 

Jejeran iPhone dari tahun 2004 sampai dengan 2018 adalah hasil visi Jobs dan karya Ive.

Selain sisi kontroversi pada perilisan hardware. Keputusan Apple menyetop layanan musik stream iTunes pada Juli lalu mengecewakan banyak orang. Layangan iTunes kemudian digantikan oleh Apple Music yang kabarnya terintegrasi dengan beragam layanan seperti Podcast, TV dan Finder. 

iTunes di masa Jobs cukup digandrungi publik. Imbasnya, hardware berupa iPod pun kini tidak lagi semenarik dan fungsional seperti dulu. 

Kegamangan Apple dalam hal inovasi dan desain produknya sudah cukup lama terjadi. Terutama dalam kepemimpinan Cook. Apple dan produknya lebih cenderung menjawab kompetisi rival seperti Samsung bahkan Huawei dan Google. 

Produk-produk rilisan negeri Tiongkok cenderung cepat dirilis dan variatif. Berbeda secara umum dengan produk yang dibranding oleh Apple, Nokia, dan Microsoft.

Pembanjiran pasar elektronik dengan produk non-US ini sepertinya membuat visi Apple versi Jobs runtuh.

Semakin cepat sebuah produk dirilis. Maka semakin cepat keuntungan didapat. Walau hal ini mengorbankan inovasi. Lihat saja inovasi smartphone selain Apple yang begitu sepele, baik fitur dan hardware.

Namun, inovasi incremental (sepele) ala smartphone asal Tiongkok kini dianut Apple. Tidak ada inovasi signifikan fitur dan hardware dari trio iPhone 11. Fitur dan kamera serupa dan secanggih iPhone 11 bisa dijumpai di brand lain. 

Seumpama melangkah, Apple hanya satu jangka ke depan. Bukan berlari atau bahkan melawan arah inovasi pasaran yang ada.

Kabarnya pun, Apple akan merilis self-driving car (mobil otonom). Namun langkah ini ketinggalan jauh dibanding Google dan Tesla yang sudah lebih dulu meneliti dan menguji coba sejak beberapa tahun lalu. Atau Uber yang malah akan meluncurkan taxi robot beberapa waktu ke depan. 

Lalu untuk apa dan siapa mobil otonom ini akan dirilis dan dijual? Sedang publik sudah akan merasa lebih yakin membeli produk Tesla daripada Apple yang masih 'newbie' dalam ranah ini.

Saat ini Apple dibawah kepemimpinan Tim Cook sedang terdisorientasi. Brand Apple yang lekat dengan eksklusivitas, prestisius, dan mahal tergerus dengan persaingan brand produk elektronik lain. 

Jika sejak lama Apple merilis jajaran komputer, smartwatch, music players, dan smartphone. Kini di bawah visi Cook, beragam lini produk disasar dan dicoba. Bisa jadi Apple nantinya akan merilis mesin cuci. Misalnya.

Salam,
Jakarta Selatan, 09 September 2019
07:08 am

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun