Dalam event sederhana yang dilaksanakan beberapa hari lalu. Saya bertemu dengan beberapa dosen bergelar doktor yang jug hadir. Bukan hanya 2, tapi beberapa yang datang dari Semarang, Makassar, dan Pontianak. Dan banyak lagi latar belakang peserta yang hadir. Seperti para ASN, profesional, mahasiswa, ibu rumah tangga, freelancer, dsb.
Peserta yang hadir berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Ada satu peserta yang jauh-jauh datang dari pulau Ambon. Sebuah daerah yang dahulu sempat terkoyak konflik SARA.Â
Dengan prinsip guyub rukun, masyarakat Ambon nyatanya mampu bertahan di tengah gempuran hoaks yang masif saat Pilpres. Dan dinamika paska konflik Ambon-lah yang menjadi inspirasi penggelar event Musyawarah Kerja Nasional.
Sorotan institusi internasional, nasional, akademisi, komunitas, dan publik secara umum. Telah membuat Mafindo tumbuh dan bergerak untuk kemanfaatan khalayak.Â
Sebentar lagi, salah satu relawan Mafindo akan hadir di Google Global Media Summit di London. Hadir bersama The Guardian Foundation, Stanford History Education, Hong Kong University, dll. Beliau akan memaparkan dampak dan cara menangkal hoaks pada ibu-ibu rumah tangga.Â
Salah satu relawan pun pernah diundang untuk menghadiri Internet Governance Forum dari PBB awal tahun lalu. Tahun lalu, ketua Mafindo diundang parlemen Singapura untuk berbagi bahasan literasi digital dan penanganan hoaks.Â
Di dalam negeri, kerjasama bersama PUSAD Paramadina menghasilkan publikasi Melawan Ujian Kebencian. Bersama Fisipol UGM-UNESCO, Mafindo menjadi kontributor wawasan dalam modul Jurnalisme, Berita Palsu, dan Disinformasi. Pembentukan tim kolaborasi riset bersama Psikologi UI, Tempo Institut, CFDs UGM, Saberkreasi, dan Japelidi kini sedang dijajaki.