Namun di sisi lain, tukang nyimak mendapat banyak mudarat. Saat vokalis membagi informasi hoaks, ujaran kebencian, sampai penipuan. Tukang nyimak (lebih dari 75%) tersesat dalam informasi vokalis dan simpatisannya, tim hore.
Beberapa tukang nyimak bisa turut serta menyebarkan hoaks. Apalagi jika informasi bodong yang disebar terkait SARA, kesehatan, kebencanaan, sampai tentang keluarga. Isu-isu ini dianggap personal dan penting diketahui grup chat lain. Walau sejatinya informasi tersebut hoaks.
Ujaran kebencian bisa menggejala dan meracuni grup chat. Saat vokalis ditentang silent observer karena informasi hoaks yang ternyata disebar. Tim hore yang mendukung dan simpati pada vokalis serentak mem-bully si silent observer tadi.
Mayoritas tukang nyimak pun terombang-ambing dalam perdebatan. Ada yang merasa antipati dan sesegera left group. Ada yang tidak peduli dan tetap tinggal lalu memilih menjadi tukang mute grup tersebut (selama-lamanya).
Dari para tukang nyimak yang bersimpati pada kebohongan sang vokalis dan tim hore, mudarat pun tersebar. Mulai dari hoaks yang membuat resah masyarakat seperti kabar penculik anak. Sampai perpecahan kongsi pertemanan, persaudaraan, sampai keluarga.
Saya yakin, tukang nyimak ini bukan orang yang awalnya tak mudah percaya. Namun karena pengaruh vokalis dan tim hore, mereka hanyut dalam propaganda inklandestin.
Ada baiknya, para tukang nyimak jangan segera angkat kaki dari grup. Karena jika silent reader dan observer ini hilang dari grup. Sang vokalis dan tim hore kian merajalela dengan penyebaran mudarat yang kadang tidak disadari. Apalagi saat echo chamber menguasai fikiran. Akibat pengaruh filter bubble dari sosmed dan grup lain para vokalis.
Konsultasikan masalahnya dengan para admin (10%) dengan japri. Tunjukkan data dan fakta. Buktikan kalau vokalis dan tim hore salah dengan informasi hoaks atau ujaran kebenciannya. Yakinkan admin, kalau informasi dari sang vokalis akan berbahaya dan tak bermanfaat.
Admin secara personal (japri) baiknya menegur kesalahan para vokalis. Dengan mengingatkan lain kali agar tidak melakukan hal yang sama. Karena yang terjadi adalah tukang nyimak yang dirugikan. Mudaratnya bisa lebih luas lagi, jika tim hore juga menyebar informasi buruk vokalis.
Salam,