Namun melihat 'medan' Kompasiana yang menuntut telikung berbeda dalam menulis. Bisa dibilang Kompasiana adalah kawah Candradimuka tulisan. Tulisan ilmiah yang terlalu rigid kadang tidak dikerubungi pembaca. Tulisan yang nyleneh dan tanpa pesan kuat bisa membuat kita berhenti membaca di paragraf pertama.
Menguatkan rasa dan nuansa untuk sesegera mendapat deretan aksara itu sulit. Membutuhkan keinginan untuk mementingkan tulisan yang buat beberapa orang tidak penting.
Walau dilematis, namun sepertinya ada jawaban dari judul diatas. Bahwa ada suplementasi dan resiprokalitas dari dua entitas di atas. Baik yang penting menulis atau menulis yang penting saling membangun dan bertimbal balik.
Salam,
Wonogiri, 28 Juni 2019
09:13 pm
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H