Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tembok Trump dan Sosial Media Kita

9 Januari 2019   11:16 Diperbarui: 9 Januari 2019   11:32 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Simbolisasi era post-truth di Indonesia. Trump setidaknya telah memulai era post-truth di US. Dengan kuasa media dan kontroversinya, rakyat US terpolarisasi. Kebenaran dan kebaikan untuk US adalah milik para pendukung presiden berkuasa, yaitu Trump. 

Sedang saat ini, polarisasi sudah begitu terasa di linimasa sosmed kita. Mereka yang pro kubu A akan selalu turut grup chat simpatisannya. Dengan alasan, grup chat inilah yang akan memberi informasi valid semua tentang Capres idolanya. Dan hanya dari grup chat inilah kebenaran didapat dan dipercaya.

Semua informasi media mainstream dianggap distorsi keyakinan bersama. Pun begitu sebaliknya mereka yang mengakui aktual dan faktual media mainstream. Kebenaran adalah milik sendiri dalam golongan serupa pola fikir. Apalagi dibubuhi logika karangan sendiri dan cuilan ideologi yang sesuai hasratnya.

Dibalik rencana pembangunan tembok Trump setidaknya merefleksikan dinamika negatif sosmed kita sejak lama. Tembok yang dibangun atas nama kemudahan filterisasi linimasa. Ternyata kini mengurung kita. 

Diskusi pro-kontra selalu dipenuhi nuansa xenofobia dan kepentingan golongan. Demokrasi dengan dasar keragaman pun menjadi ilusi yang diyakini kelompok masing-masing.

Salam,

Solo, 09 Januari 2019

11:15 am

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun