Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Perang Monopoli Informasi Tsunami Anyer

1 Januari 2019   21:48 Diperbarui: 2 Januari 2019   13:11 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Natural Disaster oleh Stephanie Peters - Ilustrasi: stephartist.com

Atau seandainya pihak jurnalis Kumparan di lokasi menghubungi langsung pihak BMKG via video conference. Konferensi via video call ini setidaknya bisa memberikan indikasi dan laporan langsung sang jurnalis Kumparan kepada BMKG. Sebelum mengabarkan bahwa terjadi tsunami di Anyer.

Sehingga kedua belah pihak bisa bermufakat bahwa yang terjadi adalah tsunami. BMKG dan Sutopo tidak perlu mengabarkan warga Anyer untuk kembali ke tempat tinggal. Dan Kumparan dengan melansir informasi BMKG bisa lebih dipercaya saat mengabarkan.

Nafsu mengabarkan pertama dan aktual mungkin terlintas dalam benak jurnalis Kumparan. Sedang BMKG dan Sutopo berseloroh yang terjadi hanya korban tinggi untuk mencegah kepanikan warga. Walau sejatinya, saat kejadian dan sesudahnya kedua belah pihak bisa bekerjasama mengabarkan.

Ini adalah pelajaran bagi media massa digital dan institusi negara ini. Tidak terjalinnya komunikasi institusi pemegang informasi dapat berdampak buruk untuk publik. Peristiwa Anyer harusnya memberi refleksi kedua pihak. Miskomunikasi malah berimbas pada misinformasi.

Dan misinformasi pada tsunami Anyer mempertaruhkan unsur moril dan materil.

Salam,
Solo, 01 Desember 2019


09:48 pm

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun