Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Membongkar Mitos Dunia Digital, "Information is Knowledge"

22 Desember 2018   22:13 Diperbarui: 23 Desember 2018   01:47 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anggapan informasi adalah pengetahuan pun tidak selamanya salah. Karena bisa jadi penelusur sudah faham betul apa yang ingin dicari via Google. Pun, menggunakan Google Scholar atau Directory of Open Access Journal (DOAJ) bisa menjadi opsi primer menyoal ilmu pengetahuan.

Sehingga kita pun sampai titik ini kita sudah mampu memahami mitos dunia digital 'information is knowledge' yaitu:

  • Informasi di dunia digital yang mudah diakses membuat kita lengah memahami dan lebih ingin mengetahui saja
  • Sedang akses informasi yang ada di dunia digital sejatinya terdistorsi algoritma relevansi dan optimisasi mesin peramban (SEO)
  • Tidak selamanya informasi membentuk pengetahuan yang spesifik dan berdasar referensi dan penulis/peneliti kredibel
  • Informasi yang ada di dunia digital baiknya disebut sebagai 'akses' ke pengetahuan dan bukan pengetahuan itu sendiri.

Dimudahkannya kita sebagai users pada lautan informasi membuat kita terbuai. Kita tak jarang begitu percaya dan langsung mengkopas sumber dari tautan laman pertama Google. Sedang, bisa jadi sumber muncul karena berasal dari situs terkenal, sering diklik, atau berbayar.

Memahami dunia digital dengan memahami literasi informasi menjadi panduan kita hidup saat ini. Mendapati sumber informasi yang salah dan tidak kredibel, bisa mendatangkan ketidakbermanfaatan nantinya. Dari tugas/makalah/jurnal yang diberi nilai buruk. Sampai mendapat problem kesehatan karena mendapat tips sehat dari situs abal-abal.
Salam,

Solo, 22 Desember 2018
10:12 pm

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun