Bukan karena seseorang anggota WAG benci atau suka pada seseorang. Karena benci atau suka sudah menjadi bagian interaksi sosial. Maka berbeda dengan WAG yang lebih abstrak dan tentatif dalam menentukan rasa benci atau suka.
Memilih diam dan menjadi silent reader, bukan berarti seorang anggota WAG benci. Pun tidak berarti orang tersebut membenci. Sehingga acuh takacuh antar grup biasanya sulit diprediksi dan diukur. Berbeda dengan petunjuk mimik, gestur, atau intonasi seseorang saat bertemu muka langsung.
Sehingga, pola acuh tak acuh bisa jadi muncul pada grup WAG formal maupun prioritas. Saat WAG formal keenganan interaksi ditunjukkan dengan diam, merespon seperlunya, sampai tidak membuka chat walau online bisa dilakukan. Sedang pada WAG prioritas, hal ini begitu sulit difahami. Karena indikasi interaksi yang diasosiatif dan simbolis belum bisa mewakili hakikat komunikasi sosial kita.
Artikel-artikel lain saya tentang WhatsApp:
Salam,
Solo, 20 Desember 2018
08:19 pm
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H