Diinisiasi sejak tahun 2016 lalu, tepat 1 Desember kemarin Mafindo beranjak 2 tahun. Bergerak karena keprihatinan pada akal sehat di dunia digital yang penuh hoaks. Septiaji Eko Nugroho, Anita Ashvini Wahid, Heri Sufehmi dan beberapa tokoh lain menggagas Mafindo (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia).
Fokus utama komunitas ini adalah cek fakta, literasi digital, advokasi dan silaturahim. Cek fakta menjadi ujung tombak gerakan Mafindo. Ribuan kabar bohong seperti scam, hoaks politik dan agama, sampai kesehatan disajikan faktanya secara update dan real-time via grup Facebook FAFHH. Sedang repositori informasi hoaks disusun dan dikelola via aplikasi Hoax Busters Tools (HBT).

Sedang literasi digital, Mafindo selain belajar literasi digital dalam dunia akademis dan stakeholder teknologi. Banyak kegiatan literasi digital yang berdampak langsung pada masyarakat. Baik itu dalam bentuk seminar, workshop, dan kunjungan ke institusi pendidikan.


Pada tingkat lokal dan nasional, Mafindo pun mengadakan bermacam kegiatan. Beberapa Mafindo di daerah melakukan siaran radio lokal bulanan. Dan sebentar lagi TVRI berpartner dengan Mafindo untuk membahas sisi literasi. Workshop aplikasi HBT, gelaran deklarasi anti-hoaks, sampai kampanye di CFD banyak dilakukan Mafindo di masing-masing pengurus daerah.

Mafindo sering diundang sebagai narasumber dan trainer di banyak helatan lokal, nasional, dan internasional. Dan belum lama ini, Mafindo diundang oleh USAID untuk menyampaikan konsep dan cara menanggulangi hoaks di Myanmar. Pihak Facebook dan Twitter di US pun pernah mengundang beberapa tokoh Mafindo langsung ke US untuk sharing dan belajar.Â

Semua rekam jejak dan penghargaan ini tentu bukan apa-apa tanpa relawan Mafindo. Banyak sekali tokoh masyarakat, akademisi, dan pelajar yang berkontribusi langsung di Mafindo untuk khalayak. Dengan didasari kepedulian atas bahaya hoaks dan akal sehat dunia digital yang baik. Banyak relawan Mafindo menyisihkan waktu, tenaga, dan fikiran untuk menjaga akal sehat digital publik.

Bergerak mencek fakta, meliterasi, dan menjembatani dunia digital dan nyata tidak bisa dilakukan Mafindo sendiri. Sehingga dalam perjalanannya ke depan, Mafindo sangat ingin berkoordinasi dengan lembaga/institusi lain, seperti bidang pendidikan. Karena hanya dengan literasi digital, kita bisa menyelamatkan generasi Indonesia 5-10 tahun dari sekarang.
Selamat tambah usia untuk Mafindo. Semoga terus gigih, aktual dan relevan untuk memerangi hoaks di dunia digital.
Salam,
Solo, 02 Desember 2018
03:48 pm
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI