Ketika netizen sudah tersulut. Mereka yang bersembunyi dibalik akun tadi hilang. Minta maaf atau klarifikasi postingnya bisa belakangan. Atau malah tiada pernah meminta maaf. Karena mungkin mereka tak punya hati.
- Akun dari tokoh politik yang reaktif dan provokatif. Karena memang tidak semua akun tokoh politik demikian. Namun patut diwaspadai kabar dari akun tokoh yang demikian.Â
- Akun gurem dengan posting yang otomatis bertautan aneh. Dengan posting sensasional. Akun bot seperti ini biasanya men-generate posting hasil trending disertai link mencurigakan. Karena bisa jadi link tadi mengarah pada malware atau mengemis klik.
- Akun penggembira pada kolom reply/komentar. Biasanya akun-akun ini sengaja dibuat untuk membuat tautan berita/posting positif menjadi negatif. isinya bisa bermuatan politis sampai SARA.
Baik itu bermodus ekonomis atau politis. Memuat kabar bohong, berfoto/video tidak jelas, sampai posting bermuatan politis. Semua pihak harus tetap waras dan menjaga nalar penuh.
Jangan gegara emosi dan sensasi sesaat. Kita menjadi penambah duka keluarga yang ditinggalkan. Pun bisa jadi, kita terjerat UU ITE karena menyebar kabar tidak benar di dunia digital.
Waraslah dan bijak ber-medsos.
Salam,
Solo, 30 Oktober 2018
04:34 pm
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H