Saat negara lain berpacu menyesuaiakn tantangan teknologi yang ada. Baik itu dalam ranah industri, vokasi, bahkan edukasi. Indonesia masih gegap gempita menjadi konsumen semata. Generasi Milenials Indonesia pun masih terjebak dalam sengkarut isu SARA, politik, dan radikalisme.
Sedang nasib guru masih timpang pada pemenuhan kompensasi guru. Pembenahan (baca: proyek) kurikulum dan sistem daring pendidikan masih trial and error. Sampai tragedi kekerasan, bullying di sekolah baik oleh oknum pendidik atau siswa mencemaskan kita.
Pendidikan di Indonesia sepertinya masih cukup lama menerapkan guru berbasis kecerdasan buatan. Walaupun, bisa jadi status-quo seperti ini berimbas pada generasi yang tertinggal dari negara berkembang lain.
Pendidikan via guru robot digital bisa jadi solusi menjawab tantangan vokasi di Indonesia. Indonesia sebagai negara ke-4 terbesar pengguna internetnya. Bisa jadi memilih kelas virtual dengan pendidik berupa avatar seperti Will.Â
Disamping lebih terjangkau, real-time, dan sesuai dengan konteks teknologi di era saat ini. Kemungkinan Will akan mengganti peran guru bukan sebuah khayalan semata.
Salam,
Solo, 3 September 2018
01:23 pm
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H