Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Merangkul Gawai Menjadi Anggota Keluarga

24 Juli 2018   10:38 Diperbarui: 28 Juli 2018   09:01 881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kid and GadgeT. ilustrasi: lifehacker.com

Tapi tentunya, jangan sampai peran gawai menggantikan anggota keluarga lain. Ini efek negatif yang mungkin sudah terakumulasi akibat kelalaian dan keenganan orangtua memahami gawai. Seperti contoh situasi di awal artikel ini. Anak bisa begitu lekat dan dekat dengan gawainya. Gawai menggantikan waktu bermain dengan saudaranya. Gawai menukar waktu bersama si anak di meja makan, dsb.

Anak berperilaku dengan mencontoh orang di sekitarnya. Dimulai dengan melihat orangtuanya. Jika ayahnya saja terus memandangi smartphone di meja makan. Kenapa si anak tidak boleh? Jika ibunya seharian ketawa-ketiwi chatting di tabletnya. Kenapa si anak tidak boleh juga? Jika orangtuanya sibuk selfie dan upload foto di sosmed saat jalan-jalan keluarga. Kenapa si anak tidak boleh juga?

Tanggung jawab menerima dan memahami dengan baik si gawai, ada di tangan orangtua. Mulai dari screen time, akses internet yang digunakan, setting privasi gim, dll dalam gawai wajib dimengerti orangtua. Dan referensi untuk bijak menggunakan gawai pada anak banyak tersedia di internet. 

Tinggal bagaimana kini kemauan dan konsistensi orangtua menerima baik-buruk si gawai sebagai anggota keluarga.

Salam,

Solo, 24 Juli 2018

10:49 am

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun