Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Perilaku Oksimoron di Bulan Ramadhan

12 Juni 2018   12:43 Diperbarui: 12 Juni 2018   18:05 2068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adult Beggar - foto: pixabay.com

Residual tunduk dan takwa dalam ibadah dan perilaku tersisa sedikit sekali usai Ramadhan. Begitupun dengan sesama manusia. Karena sudah saling memaafkan, maka dimulai lagi pertarungan. Saling sindir, saling sikut demi jabatan dan uang, saling caci karena emosi sesaat, bahkan saling menyakiti fisik demi kekuasaan muncul kembali.

Sepertinya filter menyaring orang bertakwa saat Ramadhan masif tetapi begitu ketat. Hanya yang benar-benar menyatu dengan hakikat puasa dan Tuhan-nya yang bisa meraih takwa sejati.

Semoga kau juga merindukan perilaku oksimoron ini di Ramadhan tahun depan kawan. Dan, semoga kontradiksi ini tidak kau percontohkan kawan. 

Salam,

Solo, 12 Juni 2018

12:38 pm 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun