Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sahur Digital

18 Mei 2018   09:06 Diperbarui: 18 Mei 2018   09:30 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu sahur adalah waktu menjalin energi. Baik itu fisik maupun mental untuk berpuasa. Membuka mata pukul 3 malam itu berat. Biar orang-orang yang mampu sahur saja melakukannya. Menjalankan sunah bersahur itu berat. Biar pengikut nabi yang pintar yang melakukannya.

* *

Sahur, bangun sendirian. Hanya alarm dari HP berteriak. Isi teriakannya tidak sekadar bunyi-bunyi. Tapi dalam kepala ada rupa-rupa makna. Sudah berapa like posting takjil saya tadi malam? Sudah ada yang komen foodgram saya belum ya? Oya, sama sudah ada RT status inspiratif saya jugakah?

Saat badan sudah duduk di tepi kasur. Kau scroll scroll dulu insta story dari para artis yang ikut sahur. Jangan lupa baca mention di grup alumni soal bukber. Semoga bukan wacana. Sekalian, bikin status dulu di FB. "Bangun sahur dengan ceria... Yeaay!" Dan kau beranjak lesu menuju kamar mandi.

Makanan sahur yang kau beli tadi malam, dihangatkan sebentar. Magic jar menjadi andalan. Sambil menunggu hangat makanan sahur. Nyalakan dulu kotak bersinar, alias televisi. Kau ubah-ubah channel mencari acara yag tidak buat ngantuk. Acara lucu-lucuan.

Eh sebentar, makanan sudah cukup hangat. Kau keluarkan saat masih beruap. Biar kelihatan bagus pas difoto nanti. Edit dengan filter sedikit, biar banyak teman Insta yang like. Jangan lupa tagar #SahurSehat #RamadhanKareem #RejekiAnakSholeh bla bla blah. Siapa tahu nambah follower atau dapat like. 

Sembari menyantap makanan dengan mata terkantuk. Kau tertawai para artis yang meniru lagak komedian. Komedian sekarang bingung melabeli iri mereka. Lha semua artis sekarang bisa ngelawak. Setidaknya bisa konyol.

Tangan kananmu memegang sendok. Tangan kirimu sibuk menjari jemari QWERTY. Kalau-kalau ada chat grup yang heboh dan lucu. Atau ada usulan rumah makan baru buat bukber alumni SMA. Pokoknya kamu pengen yang instagrammable. Titik.

Televisi kau biarkan menontonmu makan dan bersosmed. Karena kamu tahu lawaknya para komedian banal. Itu-itu saja. Itu-itu lagi. Tapi entah mengapa, banyak yang suka. 

Mungkin kamu menonton mereka biar ada bahan obrolan di grup chat. Soal si Sulis yang melawak gembira saja, walau mau cerai. Atau soal si bang Bulus yang lawakannya gitu-gitu saja. Tidak seperti abangnya dulu. Toh, banyak teman-temanmu yang juga ikut nyinyir di posting Turah Lambre soal gosip ini.

Selesai sahurmu. Jangan lupa lihat waktu Imsak. Kamu Google segera. Walau di televisi jadwal Imsak sudah menjadi running text. Bikin status buat ingatkan teman-teman dan follower. Kalau waktu Imsak daerah Jonggol sebentar lagi. Plus hashtag cantik #YuukKitaPuasa #SholatShubuhYaCantik [emot cium 8 buah].

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun