Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Memang yang Makan Mie Samyang Muslim Saja?

19 Juni 2017   17:45 Diperbarui: 20 Juni 2017   15:10 6315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mie Samyang - foto: babyzania.com

Baiknya makanan halal dan peredarannya disesuaikan dengan ke-bhinneka-an negara kita. Jika negara ini sedang kuat di rebranding menjadi negara Pancasila dengan keragamannya, maka mulailah dari kontrol dan monitor makanan yang kita konsumsi. Karena konsumen pun sudah cukup cerdas membaca label dan kemasan. Berita di media cetak dan sosial pun bisa menjadi referensi.

Otorisasi, distribusi, dan pelabelan makanan pun sudah selaiknya ada dibawah pemerintah. Namun dengan tidak 'menghilangkan' badan halal agama mayoritas. Namun menggandeng dan memberikan label yang lebih halus dan baik. 

Salam,

Wollongong, 19 Juni 2017
08:45 pm

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun