Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Hebat, Iklan Rokok Kini Sudah "Bebas" Seliweran di TV

20 April 2017   17:42 Diperbarui: 21 April 2017   03:00 1322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pecahan 100 RIbu - foto: republika.com

Begitupun dengan iklan-iklan rokok dengan bungkusan yang 'kreatif'. Saat simbolisasi produk/brand/nama rokok menjadi konsumsi fikiran sehari-hari diluar tayangan TV. Maka akan sangat mudah mengafirmasi fikiran kita dengan iklan-iklan yang kita anggap 'bukan iklan rokok'. Fikiran bawah sadar kita akan dengan mudah mengasosi simbol-simbol ini. Dan kembali, masih banyak dari kita yang mengganggap iklan ini bukan iklan rokok!

Sepertinya pun secara aturan hitam di atas putih, aturan soal bungkus berbeda iklan rokok ini belum diatur. Atau memang sengaja tidak dibuat? Semua agar ada loop (celah) yang cukup para produsen rokok mensugesti fikiran kita dengan produknya. Aturan menyoal simbolisme baru ini dibuat nanti-nanti saja, 2, 3, 4 atau 5 tahun lagi. Saat fikiran kita sudah begitu hafal dengan brand rokok yang ada, secara tidak sadar.

Apakah kita pemirsa belum cukup prihatin dengan semua ini? 

Salam,

Wollongong, 20 April 2017

08:43 pm

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun