Sebelum menulis kata paska, saya pastikan Kriko tidak memberi pengumuman soal eror. Mungkin Anda bisa melihat kolom Kicau Kriko. Pastikan tidak ada pengumuman yang menyangkut maintenance atau mungkin pindah server? Kalau tidak ada, berarti kita sama-sama setuju kalau Kompasiana (K) tidak lagi eror.
Saya termasuk yang mengalami New Wave di K medio 2015 lalu. K kabarnya waktu itu pindah server. Sehingga mengaksesnya pun sulit. Bahkan berhari-hari K hilang dari muka internet. Setelahnya, K sudah mengemuka, tapi masih eror di sana-sini. Pernah K membuat Captcha untuk 'mengamankan' kolom komentar dari bot. Silahkan baca disini.
Dan seperti seperti 'sakit' ada kerugian dan hikmah saat K eror. Bagi beberapa Kompasianer (K'er) hal ini mungkin tidak nampak. Namun buat saya, apa yang lebih dan kurang bisa terlihat. Satu 'kerugian' yang masih saya ingat sejak bergabung di Kompasiana adalah hilangnya Kanal Inggris di medio 2014 (so sad really). Dan sebenarnya dari 2014 K mengalami sakit yang lumayan membuat bingung Admin. Silahkan baca disini.
Baiklah, mari kita lihat apa saja plus-minus dengan apa K yang sudah (agak) baikan saat ini. Kenapa saya sebut 'agak'. Karena saat server sibuk, upload gambar sulit sekali. Sepertinya saat Pilpres atau Pilkada K memang dijejali orang yang penasaran. Saya coba jabarkan sedikit minusnya dahulu, dan baru setelah itu plusnya.
Minusnya:
Apakah banyak K'er yang sadar statistik keterbacaan artikel kita berkurang? Mungkin jika di dashboard profile K kita, bisa dilihat di kolom 'Dibaca'. Seingat saya, statistik keterbacaan saya sebelum K eror mencapai 800 ribuan lebih. Namun saat ini hanya sekitar 600 ribuan. Untung saja artikel saya tidak hilang. Mungkin baiknya kita migrasi tulisan-tulisan kita ke Word atau Blog pribadi.
Hal hilang-menghilang ini sempat terjadi saat interface dan server K diperbaharui. Yang terlihat adalah komentar saya di artikel terdahulu, sebelum 2016 hilang semua. Hilangnya baik di artikel sendiri atau artike K'er lain. Ditambah format tulisan benar-benar amburadul. Artikel menjadi tanpa spasi, alias menjadi satu blok paragraf. Beberapa artikel saya perbaiki sendiri. Karena terlalu banyak, saya juga belum sempat memformat ke dalam bentuk artikel semi-block.
Kedua, kolom aktifitas yang tidak menampakkan aktifitas. Seingat saya, di tahun 2014 kolom aktifitas ini benar-benar hidup. Saat kita membuka dashboard masing-masing, muncullkah artikel baru K'er yang kita ikuti. Begitupun tanggapan balik dari artikel yang kita komentari. Sebelum Agustus/September tahun ini, kolom Aktifitas mati suri. Kini malah mati beneran. COba saja Anda lihat sendiri. Masih ada label 'beta' untuk masa uji. Namun buat saya seharusnya masih 'alpha' alias kosong.Â
Yang terakhir adalah hilangnya notifikasi K melalui email. Pertengahan tahun ini, notifikasi email soal balasan komentar atau komentar pada artikel kita kadang muncul kadang tidak. Namun sekarang sudah hilang sama sekali. Mungkin banyak bagian server dialokasikan guna kolom Aktifitas dan Obrolan, juga Iklan. Karena sepertinya pun iklan banyak memakan Halaman Muka Kompasiana.
Plusnya:
Nah tentu ada hikmah tersendiri paska K eror. Perbaikan sana-sini tentunya dilakukan Admin. Dan saya yakin itu semua guna accessibility , security dan ease of users. Untuk akses K sudah cukup nyaman baik versi PC ataupun HP. Untuk security yang saya rasa masih aman sampai saat ini. Namun sepertinya tidak login-logout dengan sendirinya. Karena beberapa bulan ke belakang, pernah saya diminta login kembali. Walau di laptop, saya tidak pernah logout K. Sepertinya ada fitur auto logout yang disematkan. Upload gambar, edit text, dan format kini lengkap di laman kita menulis artikel.Â
Kedua, kolom Obrolan sepertinya bisa dibuat untuk group messaging, serupa milis. Kita tinggal mengetik username K'er maka pesan kita bisa masuk juga ke kolom Obrolan mereka. Walau saya belum pernah mencobanya, fitur ini sangat bermanfaat. Apalagi jika ada projek karya tulis bersama K'er. Sebaiknya, Admin memberi sedikit notifikasi berapa banyak orang yang bisa digabungkan ke dalam Obrolan.
Ketiga, semakin banyak Blog Competition. Hal ini saya rasa karena K menjadi 'rajanya' citizen journalism. Ada media mainstream yang membuat 'ana' yang serupa Kompasiana. Namun gaungnya belum terlihat di media mainstream. Mengemuka sejak 2008, membuat K tentu banyak memakan asam garam konten citizen journalism. Di usianya yang ke 8, tentunya bukan sebuah capaian yang luar biasa. Tak ayal banyak organisasi, perusahaan, individu bahkan instansi pemerintah berafiliasi dengan K.
Mungkin satu saran saya buat K yang sekiranya bisa diingat 'The only constant is change'. Perubahan itu perlu. Dan sebaiknya berubah kepada kebaikan. Kebaikan K sendiri dan K'er secara umum. Semoga tetap jaya K.
Salam,
Wollongong, 13 November 2016
08:56 pm
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H