Tentunya, beasiswa bukan hadiah.
Dengan biaya hidup yang tinggi di negeri orang. Atau dalam konteks sekolah di negeri sendiri, kuliah tidak mengeluarkan biaya pribadi. Kadang terbersit betapa enak dan 'sejahteranya' awardee. Terus saya coba ingatkan diri, jika beasiswa bukan cuma-cuma diberikan pemerintah/institusi. Ada hal yang harus dibuktikan. Pihak donor beasiswa tentu berharap banyak pada awardee seperti saya. Apalagi jika menyangkut beasiswa negara.
Jika kuliah biaya sendiri bertanggung jawab ke ibu kandung. Maka kuliah berbeasiswa negara bertanggung jawab ke ibu pertiwi. Ke negara yang sudah mau menjaminkan investasi berupa biaya kuliah ke saya sebagai pribadi yang dianggap layak menerima beasiswa. Banyak pihak yang berharap pada saya. Beban yang ada ini bukan seharusnya menjadi hambatan. Namun tantangan yang harus saya jawab.
Sudahkah saya memberi sesuatu untuk negara?Â
Salam,
Wollongong, 6 September 2016
12:43 pmÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H