Genre slasher bergelora di awal abad 20. Tokoh prominen seperti Alfred Hitchcock Johan Carpenter, dan Sean S. Cunningham adalah fore-fathers genre ini. Mungkin dalam bentuk novel genre slasher bisa dilihat di novel Agatha Christie And Then There Were None (1972).
Film slasher pada umumnya diidentifikasi sebagai film penuh darah dan potong-memotong. Umumnya, adegan penuh adegan membunuh atau menyiksa korban dahulu. Elemen utamanya adalah peran antagonis yang psikopat dan misterius. Umumnya juga perempuan akan menjadi protagonisnya. Film Barat yang menyajikan genre ini seperti Scream 1-4 (1996-2014), Saw 1-7 (20014-2014) dan The Hills Have Eyes (2006).
Gambaran dan wardrobe di film PG-30 S/PKI menggambarkan jelas genre slasher. Tumpahan darah, tangis, kesakitan dari para aktor menggambarkan kengerian penyiksaan dan kematian dengan kekerasan. Namun perbedaan sedikit adalah, tokoh protagonis atau jagoannya adalah Jendral yang akan menjadi presiden pada jaman itu. YKWIM. Sehingga scene slasher yang diciptakan sebenarnya untuk memperkuat kejamnya PKI, bukan menyelesaikan kekerasan itu sendiri. Berbeda dengan film slasher dimana protagonis berhasil menumpas antagonis.
Jadi, sekarang kita sudah tahu film PG-30 S/PKI itu termasuk film horor slasher. Ditambah, saya tidak mampu memberi contoh prominen film slasher Indonesia. Karena secara historis, film horor Indonesia termasuk supranatural sighting dan urban legend. Bahkan sampai saat ini. Jadi mungkin banyak yang tidak ngeh jika PG-30 S/PKi termasuk film horor. Dan bisa saya bilang, PG 30-S/PKI adalah film slasher ter-epic di Indonesia.
Referensi: horor.wiki | berbagai sumber
Semoga bermanfaat,
Salam,
Wollongong, 30 September 2016
05:33 pm
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H