Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Fiksi Horor dan Misteri] Karya Karma Bagian 3

27 September 2016   20:28 Diperbarui: 27 September 2016   20:32 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dark - foto: Maciej Goraczko

"Brughhh..." tiba tiba Johan terjatuh ditabrak dan dibekap mulut dan hidungnya. Lunglai lemas tubuh Johan dengan segera dibopong si pembekap.

"Terima kasih W.." ucap si pembekap.

"Ketakutan membuat orang bodoh seperti Johan mudah dilumpuhkan. Dasar busuk!" W. segera berpaling dan pergi.

* * *

"Istri bapak segera melahirkan. Kontraksinya sudah semakin sering. Air ketubannya juga sudah pecah. Bapak tunggu saja diluar." ucap si suster.

"Baik. Kira-kira berapa lama nanti lahirnya anak saya suster?"

 "Belum tahu pak. Karena dibawa kesini sudah pembukaan, mungkin tidak lama lagi pak. Bapak banyak berdoa saja ya." si suster mencoba menenangkan.

"Baiklah. Semoga lancar kelahiran putri saya."

"Aamiin."

Lampu seisi rumah sakit tiba-tiba padam. Suara riuh pasien dan penjenguk terdengar. Ada tangis bocah yang pecah. Staff rumah sakit mulai hilir mudik. Ada suara piring dan sesuatu yang jatuh entah di mana di rumah sakit ini.

Si bapak terdiam dan ketakutan membekap dirinya. Bukan karena gelapnya padam listrik. Ada istri dan calon anaknya yang segera lahir. Bagaimana nasib mereka? Bagaimana nyawa mereka jika alat-alat operasi juga ikut mati?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun