Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Yuk Kita Peringati Hari Diciptakannya Emoticon

19 September 2016   20:58 Diperbarui: 20 September 2016   13:03 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anda sering menggunakan emot :-) di kolom komentar? Di pesanWhatasapp? BBM? Instagram, Facebook, Twiter, dsb? Sampai saat ini ada ribuan emoticon atau emot di dunia sosmed dan internet. Namun tahukah Anda siapa 'pencipta' smiley? Dan mengapa smiley diciptakan?

Tahukah Anda emot :-) sudah berusia 33 tahun? Tepatnya pada tanggal 19 September 1982 pukul 11:41 malam, emot :-) diciptakan. Dan pencipta smiley adalah seorang profesor asal US, Scott E. Fahlman. Beliau adalah staf pengajar di Carnegie Mellon Pittsburgh US. Dengan simbol yang jika dilihat perspektif 90 derajat menjadi senyum, :-) pertama kali ia kirim melalui email ke rekannya.

Alasannya cukup sederhana. Ia ingin membedakan mana email yang serius dan mana yang bukan. Saat itu ia sedang ada dalam diskusi membahas tentang fisika. Dalam emailnya tersebut Fahlman menulis, "I propose the following character sequence for joke marker. :-)

Scott E. Fahlman - foto: dailymail.co.uk
Scott E. Fahlman - foto: dailymail.co.uk
Sebelum 2002, Fahlman masih diragukan jika dialah pencipta smiley. Namun berkat kerjasama tim dari Microsoft, email yang memuat smiley ini ditemukan. Sebelumnya, ada yang menemukan smiley ‘;)’ di teks pidato Abraham Lincoln di tahun 1862. Namun ahli tata bahasa menganggap ini hanya typhological error atau typo untuk tanda ‘);’.

Dan sejak 1980-an, emot pun mulai dipergunakan secara global. Sampai saat ini ada 3 jenis besar emoticon dalam ASCII atau American Standard Code for Information Exchange. 3 tipe ini adalah western style (Latin), eastern style (Kaomoji) dan 2 channel type.

Yang pertama adalah Latin-type. Seperti emot :-) ciri utamanya harus dilihat dengan perspektif 90 derajat. Sedang yang kedua adalah Kaomoji (kao = wajah) atau Japanese emoticon. Ciri utamanya adalah karakter tidak perlu dilihat 90 derajat seperti (>.<). Sedang 2 channel yang juga sub-type adalah Kaomoji. Bedanya dibuat dengan karakter double-byte, seperti m9(^Д^).

Karena kreativitas dan ciri khas emot, beberapa emot memiliki karakter kuat. Seperti ~(_8^(I) untuk Homer Simpson yang ditemukan tahun 2007. Atau yang lebih umum seperti <3 untuk menunjukkan heart atau love. Di Kaomoji mungkin lebih unik lagi, seperti >゜))))彡 untuk menggambarkan ikan.

Monalisa Smili in Emoji - ilustrasi: gizmopod.com
Monalisa Smili in Emoji - ilustrasi: gizmopod.com
Di komputer seperti Microsoft Word, emoji :-) akan langsung berubah menjadi bulat dengan senyum. Hal ini karena by-default, ASCII sudah mengkode karakter tadi untuk otomatis berubah. Begitu pun yang akan terjadi di platform seperti email, chat di sosmed, aplikasi smartphone dan blogEmot ini akan berubah lebih berwarna dan beragam di platform aplikasi.

Seperti menjadi sebuah konvensi tidak tertulis, emot mewakili perasaan. Alih-alih menulis perasaan dengan kata atau kalimat, emot :-( sudah menggambarkan kesedihan. Tidak heran emot atau emoticon atau emoji berkembang sangat pesat. Karena sifatnya yang padat makna dan efisien, emot akan terus beragam. 

Selamat ulang tahun :-) 

Here’s a birthday cake for you...

           , , , , ,    
        _|||||_   
      {~*~*~*~}  
    _{*~*~*~*}_ 
      `-----------`

Referensi: dailymail.co.uk | wikipedia.org | wired.com | wsj.com

Salam,

Wollongong, 19 September 2016

11: 58 pm

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun