Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cogito Ergo Dubito #1

26 Agustus 2016   18:29 Diperbarui: 26 Agustus 2016   21:13 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Berapa hari kamu disana nduk?" pendek dan sederhana bapak bertanya.

"Cuma 3 hari pak. Seminarnya 1 hari. Sisanya hanya jalan-jalan saja. Bapak nitip oleh-oleh apa?" Retno mencoba membuat suasana lebih cair.

Tapi ada hening 5 detik menyeruak. Entah mengapa Retno merasakannya.

"Nda usah macem-macem nduk. Cukup kamu bawa uang banyak saja. Kamu tabung." bapak menjawab. 

Walau halus bapak berkata. Tapi ada sarkasme luar biasa yang Retno rasakan di ucapan bapak. Egonya menggelegak. Nuraninya tercabik. Logikanya kalut serupa badai.

. . . . bersambung

NB: 

*selepan = usaha penggilingan beras 

Wollongong, 26 Agustus 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun