Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Ada Udang di Balik Alphabet, Induk Perusahaan Google?

13 Agustus 2015   13:12 Diperbarui: 27 Mei 2019   10:02 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alphabet - Ilustrasi: theguardian.com

Bob Massa seorang sales yang menjalankan mesin pencari SearchKing, menuntut secara hukum Page dan Brin. Google telah membuat tokonya berada dalam urutan terbawah dalam Google, berbeda dengan milik Massa. Beberapa kali, Google pun bermasalah dengan sekte agama bahkan negara seperti Cina, Jerman, Perancis dan Switzerland.

Namun, beda halnya dengan Alphabet yang kini menjadi induk Google. Apakah norma 'Don't be evil!' masih bisa dipegang. Saat hampir semua sendi kehidupan dikuasai Google di era teknologi. Sulit rasanya, ilmuwan 'gila' seperti Larry Page. 

Saat kegilaan akan teknologi bersatu dengan keinginan menguasai, mungkin saja Alphabet mengingkari dasar norma Google. Semua orang, institusi dan bahkan pemerintah akan tunduk kepada Google, bisa saja terjadi.

Dengan pengguna Google lebih dari 1 miliar, spekulasi Alphabet, dengan Google di dalamnya menjadi industri tekno besar dan arogan. Saat kompetitornya sulit bersaing dan semakin terdesak, Alphabet menjadi sebuah perusahaan megalomaniac. 

Brin dan Page tidak lagi berpegang dengan falsafah Google tahun 2003 lalu. Alphabet mungkin saja adalah perusahaan kedok yang menjadi katarsis berkuasa Google sesungguhnya. Hal ini sepertinya sudah diterawang Page 2004 lalu.

Referensi: abc.xyz | archive.wired.com | wired.com 

Salam

Solo, 13 Agustus 2015

01:12 pm

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun