Bob Massa seorang sales yang menjalankan mesin pencari SearchKing, menuntut secara hukum Page dan Brin. Google telah membuat tokonya berada dalam urutan terbawah dalam Google, berbeda dengan milik Massa. Beberapa kali, Google pun bermasalah dengan sekte agama bahkan negara seperti Cina, Jerman, Perancis dan Switzerland.
Namun, beda halnya dengan Alphabet yang kini menjadi induk Google. Apakah norma 'Don't be evil!' masih bisa dipegang. Saat hampir semua sendi kehidupan dikuasai Google di era teknologi. Sulit rasanya, ilmuwan 'gila' seperti Larry Page.Â
Saat kegilaan akan teknologi bersatu dengan keinginan menguasai, mungkin saja Alphabet mengingkari dasar norma Google. Semua orang, institusi dan bahkan pemerintah akan tunduk kepada Google, bisa saja terjadi.
Dengan pengguna Google lebih dari 1 miliar, spekulasi Alphabet, dengan Google di dalamnya menjadi industri tekno besar dan arogan. Saat kompetitornya sulit bersaing dan semakin terdesak, Alphabet menjadi sebuah perusahaan megalomaniac.Â
Brin dan Page tidak lagi berpegang dengan falsafah Google tahun 2003 lalu. Alphabet mungkin saja adalah perusahaan kedok yang menjadi katarsis berkuasa Google sesungguhnya. Hal ini sepertinya sudah diterawang Page 2004 lalu.
Referensi: abc.xyz | archive.wired.com | wired.comÂ
Salam
Solo, 13 Agustus 2015
01:12 pm
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H