Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Occipital Neuralgia Mengancam dari HP Anda

14 Juli 2015   13:18 Diperbarui: 27 Mei 2019   09:51 1697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Occipital Neuraligia - Foto: Kenneth K. Hansraj, MD, Chief of Spine Surgery , New York Spine Surgery & Rehabilitation Medicine

Kecanduan gadget atau smartphone tidak bisa dihindari lagi. Sebuah pemandangan umum jika menemui orang sibuk memandangi gadget. Baik duduk, atau berjalan sendiri atau bersama orang lain mereka menunduk memperhatikan HP mereka. Mungkin ini sekilas yang terlihat. Bisa jadi mereka, bahkan saya sendiri, menghabiskan banyak waktu memandangi layar gadget atau HP. Dan sadarkah kita, ada beban sekitar 27 kg di leher kita saat memandangi layar HP? Berbahayakah?

Seorang jurnalis Gizmodo, Adam Clark Estes pernah mengalami betapa berbahayanya beban 27 kg di leher akibat HP. Ia sempat mengira sakit kepala seperti migrain yang ia alami adalah tumor. Namun ternyata bukan. Sakit kepala hebat menyerupai migrain yang ia alami lebih sakit dari sakit kepala biasa. Rasa sakitnya serupa seorang menghantamkan besi panas ke kepala Adam. Dan sakitnya serasa menyelubungi kepalanya dengan hebat. 

Adam pun berkonsultasi ke seorang neurologis, Dr. Myrna untuk mengeceknya. Dan yang ia dapati, ia mengalami occipital neuralgia. Dr. Myrna Cardiel menyatakan penyakit saraf seperti ini sering ditemui pada pasien yang cenderung ketagihan gadget. 

Sakit yang muncul terutama seperti rasa terbakar di sekitar daerah belakang, samping atau atas kepala. Occipital neuralgia disebabkan oleh tekanan berlebih atau kerusakan pada ujung saraf. Rasanya sakitnya biasanya muncul mulai dari tulang belakang sampai ke atas tengkorak kepala.

Dr. Myrna pun memberikan 20 kali suntikan di beberapa tempat. Adam pun hampir pingsan menahan rasa sakitnya. Dr. Myrna pun menganjurkan Adam untuk menegakkan kepalanya. Juga lakukan gerakan yoga dan beberapa pijatan guna meringankan rasa sakit. Tentunya, Adam pun mulai mengurangi waktu untuk menunduk memandangi gadget-nya.  

"Seorang yang sering membaca, biasanya mengalami gejala ini" terang Dr. Jeremy Poulsen dalam sebuah makalah. "Jika saraf-saraf disekitar kepala ditekan dan ditarik sedemikian rupa, occipital neuralgia dapat terjadi. Sakit kepala hebat pun tidak bisa dihindari." tambahnya.

Occipital Neuraligia - Foto: Kenneth K. Hansraj, MD, Chief of Spine Surgery , New York Spine Surgery & Rehabilitation Medicine
Occipital Neuraligia - Foto: Kenneth K. Hansraj, MD, Chief of Spine Surgery , New York Spine Surgery & Rehabilitation Medicine
Kenneth K. Hansraj dalam makalahnya menyatakan bahwa rata-rata berat kepala orang dewasa sekitar 5 sampai 9 kg pada posisi netral. Saat menunduk 15°, ada sekitar 12 kg beban di leher, 18 kg pada 30°, 23 kg pada 45°, dan 27 kg pada 60°. Posture ini menyebabkan tekanan pada tulang leher. Dan jika terus menerus ditekan dalam waktu yang lama, akan merusak otot leher. Kemungkinan untuk mendapatkan pembedahan bisa saja terjadi.

Dan, sekarang pun saya coba untuk tidak terlalu menunduk memandangi gadget yang saya punya. Waktunya pun saya kurangi untuk sekadar membaca berita terbaru. Dan, bermain games pun sudah jarang saya lakukan. Setidaknya, tidak memberikan beban 27 kg pada leher saya. 

Referensi: gizmodo.com | nymag.com | surgicaltechnology.com

Salam,

Solo, 14 Juli 2015

01: 15 pm

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun