Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Ada Bahaya Mengintai di (Facebook) Internet.org

27 April 2015   22:13 Diperbarui: 27 Mei 2019   14:26 806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat Anda mendengar situs internet.org, berarti Anda akan mendapatkan akses internet gratis. Iya, betul gratis alias cuma-cuma. Sebuah gagasan sang maestro brilian Facebook, Zuckerberg untuk mengratiskan akses internet. Dengan dasar charity (hibah), internet.org memfokuskan jasa akses internet untuk orang-orang kelas menengah bawah.

Akses internet yang cukup mahal saat ini, hanya bisa dirasakan kalangan menengah dan atas. Sedang internet.org memungkinkan orang kalangan ekonomi lemah mengakses internet. 

Dengan didukung dari provider lokal, Facebook sebagai penggagas internet.org memberikan akses gratis browsing internet. Tanpa paket akses data dengan biaya yang cukup mahal, akses internet.org memberi orang miskin akses internet gratis. 

Beberapa negara berkembang, seperti India dan Indonesia menjadi 'penerima' hibah internet.org. Provider lokal akan diberikan akses gratis ke internet.org, tanpa syarat dan ketentuan. 

Airtel India telah men-dealkan simbiosis 'mutual' dengan internet.org ini. Mungkin contoh riil, provider Indonesia yang saya bisa lihat adalah dengan Indosat. Indosat memberikan akses gratis internet selama ia menjadi pelanggan Indosat. 

Sepertinya pun, akses ini tanpa harus membayar paket data internet tertentu. Paket o.facebook.com adalah salah satunya untuk akses gratis ke Facebook. Kini ada internet.org, maka akses ke internet pun akan gratis. Namun Anda harus hati-hati. 

Internet.org adalah Facebook, Facebook adalah Internet.org 

Protes dan kritik pedas dituai internet.org di India. Dengan menggandeng provider lokal Airtel, internet.org memang memberikan akses gratis ke orang dengan ekonomi lemah. 

Namun nyatanya, tidak ada yang namanya gratis. Saat orang mengakses internet.org mereka memang akan mengakses internet. Bukan Google yang akan mereka temukan, namun Bing. 

Bukan website-website unggulan yang juga akan mereka temukan. Namun website yang sudah berafiliasi dengan Facebook agar 'disertakan' dalam internet.org. 

Sederhananya, internet.org adalah versi mini (dan penuh iklan) dari Google. Akses internet dari provider untuk mengakses internet.org dari Facebook ini seolah-olah gratis. Namun pada akhirnya, orang-orang dari kalangan menengah harus membayar untuk jasa atau aplikasi tertentu dalam internet.org. 

Ditambah lagi saat mengakses internet.org, sebenarnya mereka mengakses Facebook. Dengan jumlah iklan dan jasa yang serupa, banyak orang bingung membedakan Facebook dengan internet.org. 

Di India sendiri, ada sekitar 750.000 orang menuntut agar layanan ini dihentikan karena membawa banyak kerugian. Apalagi jika target konsumennya adalah penduduk miskin India. 

Teori Varian dan Mindset Bisnis Facebook Yang 'Mengerikan' 

Google sendiri saat ini memang memimpin bisnis iklan dunia digital. Sedang Facebook yang dahulu hanya sebuah platform aplikasi media sosial telah berubah menjadi pesaing Google. 

Google banyak menyandingkan gaya bisnisnya pada teori Hal Varian atau Varian. Hal Varian, seorang kepala divisi ekonomi Google, membuat prediksi ekonomi masa depan. Apa yang saat ini orang-orang kaya miliki, akan dimiliki orang-orang kelas menengah 5 sampai 10 tahun dari sekarang. 

Jika akses internet sudah banyak digunakan kalangan atas dan menengah, maka bukan tidak mungkin hal ini yang terjadi 5 tahun ke depan. Namun yang terjadi dengan pesaing Google, Facebook, adalah mindset bisnis yang agak 'mengerikan'. 

Akses internet.org yang gratis pada permukaannya, adalah cara mengeksploitasi orang-orang kalangan bawah dengan maksimal. Dengan jumlah kalangan menengah bawah yang lebih banyak dari kalangan atas dan menengah, pasar ini adalah pasar yang potensial. 

Saat mereka tanpa sadar senang dengan akses internet gratis, mereka pun disuguhi tawaran iklan dan akses. Sedang pengiklan yang membayar penyediaan akses tersebut. Bukan tidak mungkin, target pengiklan teriming-imingi dan akhirnya membeli produk/jasa mereka.

Ditambah, fitur dan layanannya pun sangat dibatasi. Hanya developer dan situs yang membayar ke internet.org yang dapat memasang layanan jasa dan iklannya di internet.org. 

Walau praktik-praktik 'monopoli' ini sering terlihat pada raksasa teknologi seperti Google dan Microsoft, kini Facebook dengan 'instan' membuat pola yang sama. 

Saat akses gratis adalah praktik persaingan tidak sehat usaha, kecaman pun dituai. Di India sendiri, beberapa politisi India mengkritik keras internet.org ala Facebook ini. Ketua Odisha di distrik Delhi mengecam hal ini dengan menyatakan 

'.. Jika Anda (internet.org) mendikte apa yang orang-orang miskin harus dapatkan, Anda telah mencabut hak untuk mendapatkan apa yang layak untuk mereka.' Artikel terkait dari saya

Referensi: quartz.com | theguardian.com

Salam,

Solo, 27 April 2015

10: 13 pm

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun