Ya, kadang info yang disajikan cukup menarik tapi interaksi berasa hampa. Hanya ada notifikasi jempol atau komentar terima kasih. Karena embel-embel besar 'kopas dari tetangga sebelah' ini yang kadang membuat hampa interaksi.Â
Karena mungkin anggota grup berfikiran, info atau ide ini sudah dibaca orang banyak. Sudah dilegitimasi dan 'diiyakan' banyak sekali grup. Sehingga, menyanggah atau mengoreksi info minim ditemui.Â
Anggota grup pun, saya yakin, sudah pernah baca atau malah malas membaca info yang di-kopas ke dalam grup. Karena sudah saking seringnya dan hanya kopas, interaksi pun ala kadarnya.Â
Karena anggotanya memiliki 'homogenitas' interest, interaksi bisa saja lebih intens. Dan info yang dibagikan pun pastinya tidak jauh dari hal-hal interest-nya. Sehingga, corak dari grup dan anggotanya bisa kentara. Anggota grup bisa berkontribusi dan berbagi dalam satu fokus yang signifikan.Â
Di grup yang lebih 'heterogen', biasanya satu grup pun hanya berisi beberapa orang saja yang berinteraksi. Seolah, dari puluhan atau ratusan anggota, hanya 5-10 orang saja yang aktif. Itupun interaksi mereka bisa ditebak. Setelah memberi terima kasih atau jempol, lalu men-share info 'kopas' lainnya.Â
Anggota lain hanya silent readers saja atau kadang cukup angguk-angguk membaca satu info atau ide. Bukan karena anggota lain tidak mau chat. Namun kadang karena embel-embel kopas ini yang membuat ide atau info begitu valid.Â
Sehingga, interaksi cukup mengangguk-angguk saja. Karena luasnya dunia sosmed dengan grup yang mungkin jumlahnya ribuan atau jutaan dalam WA/BBM/Line, info pun bisa tidak pasti kebenarannya alias hoaks.Â
Yang memvalidkan, secara implisit, adalah embel-embel 'kopas dari tetangga sebelah'. Lalu siapakah tetangga sebelah ini? Saya pribadi belum pernah mencoba bertanya siapa 'tetangga sebelah' ini.Â
Karena mungkin, pertanyaan ini akan berputar-putar dari grup ke grup. Karena frekuensi dan intensitas satu info yang di-kopas bersifat infinit, alias tidak terbatas. Mencari 'narsum' info atau ide yang di-share pun agak sulit.Â
Pernah sesekali saya search nama narsum dari sebuah info di Google. Hasilnya tentunya jutaan dalam sekian detik. Namun secara spesifik menyoal info yang di-share sama sekali tidak relevan atau tidak ada.Â