Namun saat dua sisi ini bertemu di dunia media, kebenaran menjadi maya. Lalu bully pun halus tercipta. Mem-bully atau tidak mem-bully adalah pilihan. Saya pun tidak bisa diam melongo tanpa mencoba mengkritisi Jokowi atas kebijakannya yang dianggap salah.Â
Selama bully dalam koridor mengkritisi itu wajar dilakukan. Bahkan, dengan mengumpat pun wajar dilakukan. Namun baiknya, yang terakhir cukup dilakukan di dalam hati saja.
“The world is a dangerous place to live; not because of the people who are evil. But because of the people who don’t do anything about it“ - Albert Einstein
Mungkin pula, artikel saya tahun lalu Saat Jokowi Presiden, Akan Tercipta Dua Versi Parlemen Jalanan mulai terlihat adanya. Entah benar atau tidak nantinya, lakukan bully dengan bijak.Â
Salam,
Bandung, 07 April 2015
07: 11 am
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H