Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Paranoid Dimata-matai, Produk Huawei Didepak Dari US dan UK

16 Januari 2014   09:38 Diperbarui: 21 Mei 2019   11:37 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Huawei Spy - Ilustrasi: hackreportin.blogspot.com

Dalam suatu interview di New Zealand, Ren Zhengfei mengucapkan bahwa sesungguhnya alasan sessungguhnya pemerintah A.S paranoid terhadap produk Huawei dari awal adalah sebuah 'kecemburuan'. 

Hal in karena Huawei sekarang tumbuh menjadi perusahaan besar yang akan menyaingi kompetitor  AS seperti Hewlett-Packard dan IBM. Karena, diperkirakan Huawei akan meraup untung sekitar 100 miliar USD pada akhir tahun 2020. (berita: stuff.co.nz) 

Lagi-lagi imbas perang ideologi A.S-Inggris versus China berimbas pada ranah ekonomi. Investai Huawei yang tidak sedikit di benua Eropa nampaknya akan segera ditarik. Walau A.S dan Inggris bukan pasar utama Huawei, imbas secara politis terhadap sisi ekonomi tentunya akan sangat signifikan. 

Dengan adanya insiden ini, ekspansi Huawei di Eropa pun bisa terkendala. Padahal, demi menyasar pasar telekomunikasi Eropa, Huawei membuka lowongan besar-besaran di sana. Setidaknya, Huawei akan merekrut sekitar 5.500 karyawan di Benua Biru. 

Eropa dinilai Huawei menawarkan pertumbuhan potensial lebih besar ketimbang AS. Eropa juga yang akhir-akhir ini memberikan harapan baru, di tengah-tengah ketidakuran di antara AS dan perusahaan-perusahaan asal China. (berita: inet.detik.com) 

Salam, 

Solo, 16 Januari 2014 

09:33 am

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun