Walau belum ada bukti jelas penyadapan atau aksi mata-mata China pada produk Huawei. Amerika Serikat dan Inggris sudah mendepak produk ini dari pasaran di negaranya. Ditengarai, produk Huawei terkait erat dengan aksi intelejen pemerintah Cina.Â
Walau belum terdapat bukti konkrit/teknis terdapat sisipan materi (back door) atau komponen intelijen dalam produk Huawei. Pemerintah AS dan Inggris sepertinya segera bertindak tegas.Â
Mungkin sudah saking paranoidnya terhadap aksi intelijen, pemerintah Inggris, khawatir perangkat video conference dari Huawei rentan dimanfaatkan untuk praktik mata-mata. Namun tidak dijelaskan dengan pasti, ancaman keamanan seperti apa yang ditemukan di produk Huawei.Â
Banyak pengamat menduga, bisa jadi ini hanya peringatan umum berdasarkan kecurigaan terhadap perusahaan China. Menanggapi hal ini, Huawei mengaku merasa keberatan.Â
Perusahaan asal negeri panda ini tentu saja membantah tudingan tersebut. Huawei menyebut dugaan tersebut menyesatkan dan sama sekali tidak disertai bukti kuat.Â
"Perlengkapan video conference kami berdasarkan standar global. Jadi, tudingan bahwa produk kami secara khusus diperuntukkan bagi kepentingan mata-mata, sangat menyesatkan," ujar juru bicara Huawei di Inggris. (berita: inet.detik.com)
Ketua House Intelligence Committee Amerika Serikat, Mike Rogers menyatakan dengan tegas bahwa tahun lalu produk Huawei "tidak bisa dikatakan bebas dari pengaruh negara asing dan telah menunjukkan ancaman keamana di Amerika Serikat dan pada sistemnya."Â
Komite ini pun merilis sebuah laporan also yang menuduh Huawei dari segala bentuk pelanggaran seperti penyuapan, korupsi, dan pelanggaran keimigrasian. Walau Huawei, menyangkal tuduhan tersebut. (berita: gizmodo.com)Â
Dan dari ketegangan pada produk saja, sebenarnya sudah jelas dilihat ketegangan ideologi AS vs China yang sudah lama menjadis sekam. Atas dasar ideologi kebangsaan saja, AS dan Inggris bisa dengan mudah meluncurkan isu mata-mata.Â
Dan lebih kentara lagi saat tuduhan ini disebabkan C.E.O Huawei sendiri, Ren Zhengfei adalah seorang mantan anggota partai komunis Cina P.L.A (People Liberation Army).Â