[caption id="" align="aligncenter" width="455" caption="(ilustrasi: easy1001.com)"][/caption] Mengawas ujian adalah juga tugas seorang pendidik. Selain sebagai sarana bertemu personal siswa saat ujian. Mengawas juga memberi indikasi bahwa si empunya mapel atau makul bertanggun jawab. Dalam hal ini proses belajar-mengajar secara keseluruhan. Dari mulai hulu, berdiskusi di kelas, sampai ke hulu, mengawas ujian dan mengkoreksi ujian. Ada baiknya dilakukan oleh seorang pendidik. Jika tugas mengawas diserahkan, misalnya kepada karyawan, akan berbeda rasa dan nuansanya untuk siswa itu sendiri. Namun, mengawas ujian juga membutuhkan trik tersendiri. Trik yang setidaknya bisa mengurangi bahkan menghilangkan orang dan kesempatan mencontek. Entah itu dengan mengobrol ataupun dengan bertukar catatan kecil. Trik-trik berikut adalah pengalaman pribadi saya sendiri. Yang sudah saya terapkan. Dan setidaknya ketika mengawas ada saja siswa yang tertangkap basah mencontek atau kesempetan mencontek yang digagalkan. Ada baiknya, trik berikut dijalankan sesuai kronologis. Triknya sebagai berikut. 1. Tahap Obeservasi Pada tahap ini, kita (sebagai pengawas) memasuki ruang ujian. Dan pada umumnya disediakan bangku pengawas di depan. Kadang ada pula pengawas yang duduk di belakang. Dudukkan diri kita se-rileks mungkin. Umumnya siswa akan duduk sesuai nomor bangku atau kartu ujian. Kadang pula siswa duduk bebas sesuai keinginan. Yang terpenting dalam tahap obervasi ini adalah, mengamati siswa yang duduk. Kalau duduknya sesuai keinginan siswa. Ada kecenderungan siswa yang mencontek akan duduk di kursi agak belakang. Kalaupun tidak, biasanya siswa ini akan mengambil duduk tepat di arah duduk pengawas tidak dapat melihat. Hal ini dikarenakan di tepat depan bangku pengawas ada siswa lain yang menghalangi pandangan. Kadang bangku paling pojok dari kelas menjadi tempat idaman untuk mencotek. 2. Tahap Preservasi Tahap preservasi adalah tahap yang dilakukan pengawas untuk membiarkan para calon pencontek 'beraksi'. Setelah soal dibagikan dan siswa mulai sibuk mengerjakan soal, sibukkan diri mengisi berita acara ujian. Jika tidak ada, keluarlah dari ruang ujian. Istilahnya nyari angin. Cukup beberapa menit saja. Tidak perlu terlalu lama. Jikalau pengawas dialrang keluar ruang, sibukkan diri membaca buku atau koran yang sengaja dibawa. Pada tahap ini, pengawas benar-benar 'cuek'. Dan pada tahap ini, biasanya calon penontek akan sibuk sendiri. Entah tengak-tengok kawannya. Mencoba meraih HP dalam kantong atau tasnya. Bahkan mengeluarkan catatan kecil yang disembunyikannya. Mereka akan dengan sigap dan cekatan melihat lengahnya pengawas. Waktu ini tentunya sangat berharga buat calon pencontek. 3. Tahap Konfirmasi Pada tahap ini, Anda sebagai pengawas mulai agak ketat. Perhatikan kembali siswa yang sedang ujian. Amati siswa-siswa yang memilih tempat duduk di belakang. Atau pura-pura berjalan melihat siswa yang duduknya terhalang siswa lain. Tahap ini, pengawas belum coba meng-gep atau menangkap basah pencontek. Hanya sebagai konfirmasi awal bahwa ada yang mencontek. Pada tahap ini, siswa pencontek akan sering sekali mengawasi pengawas. Jadi istilahnya, pengawas sedang diawasi. Jadi pengawas sedang diawasi oleh siswa yang ujian. Lihatlah dan sesekali melirik siswa yang sering mengawasi Anda. Walaupun sedang menulis, siswa calon mencontek biasanya akan sering pura-pura berfikir. Ia akan sering berhenti menulis sambil menatap ke atas atau ke depan pura-pura mencari ide untuk menulis atau menjawab. Jika semakin sering Anda, sebagai pengawas diawasi maka tahap berikutnya Anda harus lakukan. 4. Tahap Afirmasi Menjelang tahap akhir memergoki pencontek, tahap afirmasi juga harus dilakukan. Pada tahap inilah Anda sebagai pengawas, setelah mengkonfirmasi beberapa kecurigaan mencontek. Menetapkan langkah dan 'tersangka' dengan cara yang vaild dan meyakinkan. Pada tahap ini, agak sedikir mengulang semua tahap. Namun dengan cara yang cepat dan taktis. Anda, sebagai pengawas berilah waktu luang pada siswa pencontek. Bacalah kembali buku atau koran Anda. Keluarlah dari ruangan sejenak. Beri waktu (preservasi) untuk siswa mencontek 'nafas' untuk tidak mengawasi Anda. Setelahnya, konfirmasikan kembali diri Anda dengan memasuki ruang dan melihat si pencotek. Gerak-gerik yang pada tahap konfirmasi akan sering ia lakukan kembali. Berjalanlah ke arah siswa yang mencontek yang sudah kita targetkan. Biasanya ia akan berhenti menulis, atau pura-pura berfikir. Amati ada tidak kertas yang terselip di bawah lembar jawab atau lembar soal. Atau sebelum kita berjalan ke arahnya, biasanya ia akan salah tingkah. Duduklah kembali, berikan waktu bernafas untuk siswa yang mencotek Sambil tetap waspada. Siswa pencontek akan kembali bergerilya. 5. Tahap Eksekusi Pada saat Anda memberi 'nafas' ke siswa mencontek, yakinkan bahwa ia mencontek. Ada kala siswa mencontek teledor dan tergesa. Kadang ia akan terus menghadap ke catatan kecil yang ia bawa. Nah pada saat inilah diam-diam Anda mengeksekusinya. Tangkap basah si siswa pencontek. Jangan lupa berikut catatan kecilnya. Sembari mencatat pelanggarannya, pengawas juga berhak mengeluarkan siswa dari kelas. Jika ia tertangkap sedang melihat jawaban teman atau berbisik-bisik. Pindahkan tempat duduk si pencontek. Kalau perlu disamping pengawas. Atau kalau tidak ada tempat, tukar dengan siswa yang duduk tepat di depan pengawas. Tahap eksekusi harus dilakukan taktis dan waspada. Yakinkan semua tahap diatas telah dilakukan. Dan tahap ini akan tepat dan valid menangkap basah si pencontek dalam ujian. Tahap-tahap diatas harus dilakukan dalam kondisi fikiran pengawas yang baik dan tidak lelah. Pada akhirnya, menangkap siswa pencontek dalam ujian bukan hanya memberi efek jera buat pelaku. Namun contoh untuk siswa lain. Bahwa, Anda sebagai pendidik juga perduli dan bertanggung jawab dalam mengawas ujian mereka. Salam, Solo, 24 April 2014 11:20 am
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H