Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Rekor MURI yang Cocok untuk Wall's Ice Cream Day 2014

12 Mei 2014   22:40 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:35 775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Niat memecahkan Rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) dari Wall's kini hancur citranya. MURI menyematkan Wall's sebagai pemecah Pembagian Es Krim Gratis dengan Jumlah dan Kota Terbanyak di Indonesia. Bagaimana tidak, Wall's Ice Cream Day (WED) 2014 yang dilakukan serentak di 8 kota, berakhir kacau. Acara bagi-bagi es krim gratis yag dihadiri ribuan orang di setiap kota, kini nyungsep kesannya. Berakhir tuntutan pidana di Surabaya. Sedang di Bandung, Walikota Ridwan Kamil menyesalkan sampah yang berserakan di Balai Kota Bandung. Rusuh dan amburadul di Jogjakarta. [caption id="" align="aligncenter" width="403" caption="(illustrasi: tabloidpulsa.co.id)"][/caption] Berita hangat ibu Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini pun sampai misuh-misuh (Jawa, berkata kasar) menyaksikan Taman Bungkul porak poranda. Ribuan kaki manusia mengantri di sekitar taman. Lalu berebut es krim harga Rp. 3.800,-. Kemudian beranjak pergi ngeloyor lewat taman-taman yan dipagari. Dengan tanpa dosa dan salah, menginjak dan merusak tanaman yang ada. Bukan hanya di lokasi Taman Bungkul, malah sampai jalur hijau di sekitarnya. Ibu Risma langsung mencak-mencak kepada panitia dan hendak mempidanakan pihak panitia. Video beliau yang tersebar di YouTube pun menjadi viral. Bahkan saat ini, frase Taman Bungkul pun menjadi trending di Twitter. [caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="(foto: travel.detik.com)"]

(foto: travel.detik.com)
(foto: travel.detik.com)
[/caption] Belum lagi di Bandung saat Wali Kotanya pun menyesalkan acara ini. Dimana, ribuan sampah bungkus es krim berserak di sekitar Balaik Kota Bandung. Keenggan pihak-pihak untuk membuang sampah di tempatnya mengotori Balai Kota. Ataupun mungkin tidak tanggapnya panitia Event Organizer untuk menyediakan tong sampah di sekitar tempat acara. Balai Kota Bandung, sekotor kesan acara Wall's Ice Cream Day akhirnya. Dan banyak juga warga Bandung yang menyayangkan hal ini. Di tengah sibuknya bung Ridwan Kamil membenahi Bandung. [caption id="" align="aligncenter" width="202" caption="(foto: kaskus.co.id)"]
(foto: kaskus.co.id)
(foto: kaskus.co.id)
[/caption] Kesan kotor dari pemecahan Rekor Muri oleh WED 2014 juga terjadi di Yogyakarta. Ribuan masa yang mengantri demi es krim Rp. 3800,- menjebol box es krim. Mereka yang saking tidak sabar untuk mengantri es krim membongkar sendiri box eskri yang tersedia. Panitia yang sepertinya tidak cukup menangani ribuan orang yang hadir di Alun-alun Kidul. Masa menjebol dan mengambil sendiri es krim sebanyak yang mereka mampu ambil. Kerusuhan menyeruak. Masa resah dan lelah akhirnya menyisakan kesan kotor Rekor MURI untuk Wall's. (Video di sini) [caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="(foto: kaskus.co.id)"]
(foto: kaskus.co.id)
(foto: kaskus.co.id)
[/caption] Dan kesan-kesan kotor dari acara Wall's Ice Cream Day (WED) 2014 ini pun muncul. Berita ini adalah berita yang menjadi honeypot. Apalagi sekaliber Tri Rismaharini dan Ridwan Kamil sampai marah dan sesalkan hal ini, berita ini tentunya heboh. Dan ini hanya dari beberapa kota saja. Bagi yang mereka merasakan langsung WED 2014 di kotanya, mungkin juga menyesalkan. Dan patutlah kiranya MURI bukan lagi menyematkan Wall's sebagai vendor Pembagian Es Krim dan Kota Terbanyak di Indonesia diganti saja. Mungkin lebih baik menjadi rekor MURI untuk kategori Vendor Pengotor dan Perusak Fasilitas Kota Tercepat di Indonesia. Salam, Solo, 12 Mei 2014 03:37 pm

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun