Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Selama 40 Tahun, Hello Kitty Bukanlah Kucing Seperti yang Kita Kira

4 September 2014   21:42 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:37 1047
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="448" caption="(ilustrasi: yahoo.com)"][/caption] Siapa sih yang tidak kenal Hello Kitty. Tokoh animasi yang memulai debut sejak 1970-an ini adalah tokoh idaman anak kecil. Terutama anak perempuan. Bertubuh serupa kucing, lucu, polos dan cantik dalam berpakaian, Hello Kitty adalah simbolisasi perempuan. Segala bentuk merchandise-nya juga menjadi buruan para fans. Mulai dari yang harganya selangit sampai barang tiruan, semua karena kesenangan. Senang atas wajah polos dan cantik boneka kucing, Hello Kitty. Namun, semua anggapan mereka yang melihat Hello Kitty sebagai kucing ternyata gugur sudah. Karena sessungguhnya, setelah 40 tahun, Hello Kitty adalah seorang anak perempuan. What? Apa iya? Ah masa? Yang benar? Adalah ekspresi serupa banyak orang melihat pernyataan dari seorang antropolog, Christine R. Yano. Dalam bukunya, Pink Globalization, Hello Kitty menurutnya adalah seorang bocah perempuan dengan hati yang baik. Seperti digambarkan Yano dalam wawancaranya dengan L.A Times. Nama asli Hello Kitty adalah Kitty White. Ia berzodiak Scorpio. Ia suka pie apel. Dan tentunya, ia adalah putri dari pasangan suami istri George and Mary White. Ia pun memiliki adik kembar bernama Mimmy dengan pacarnya bernama Dear Daniel. Kenapa selama ini Hello Kitty berbentuk kucing? Seperti orang awam umum ketahui. Menurut Yano, Hello Kitty yang selama ini dianggap polos, lucu, menggemaskan (kawaii, Jepang) atau sebutan lain adalah salah. Alasan Yano menganggap Hello Kitty seorang manusia adalah ia adalah simbol dari kultur Jepang. Simbolisasi kucing yang jinak, berjiwa sosial adalah karakter orang Jepang. Dan juga, kepolosan Hello Kitty (wink) menyebabkannya dapat dirias dengan beragam ekspresi. Dan agak sulit diterima jika tokoh kartun berwajah polos. Sehingga orang yang menganggap ia polos, mereka salah. Ia adalah gadis kecil berhati baik. (referensi: Pink Globalization) Perdebatan dan keresahan para fans Hello Kitty pun terjadi di dunia maya. Di fanspage official Hello Kitty di Facebook pun, banyak fans yang tidak percaya jika Hello Kitty adalah seorang anak perempuan. Salah seorang fans bahkan menganggap Sanrio (vendor Hello Kitty) sedang melakukan April Fool prank (hari jahil). Namun, Sanrioa tidak bergeming, dan tetap merunut pada apa yang Yano presumsikan pada Hello Kitty. Dengan usia Hello Kitty yang sudah 40 tahun lebih, ternyata selama ini para fans 'tertipu'. (berita: washingtonpost.com) Bagaimana dengan Anda. Apakah jika Anda melihat sosok Hello Kitty sebagai kucing lucu atau seorang anak perempuan? Salam, Solo, 4 September 2014 02:31 pm

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun