[caption id="" align="aligncenter" width="433" caption="(ilustrasi: phrasemix.com)"][/caption] Pemilihan kata pronomina atau kata ganti Anda, kamu dan kalian dalam sebuah karya menjadi krusial. Dalam hal ini, ada kesan level bahasa atau unggah-ungguh yang tersirat. Dalam hal ini, kesan yang timbul pada pembaca dengan kata Anda, kamu atau kalian juga berbeda. Atau lebih detail lagi, ada segmentasi pembaca yang sebenarnya penulis tuju dengan menggunakan sebuah pronomina. Dan, bahasan saya dalam artikel ini, tidak mencoba mengkilah mana yang benar atau mana yang salah. Namun lebih kepada ketepatan konteks artikel itu sendiri. Karena pronomina Anda, kamu atau kalian memiliki 'kekuatan' mereka sendiri. Level pronomina pertama, adalah kamu. Dimana ada kesan intimasi atau kedekatan antara pembaca dan penulis. Dengan menggunakan kamu, sebenarnya penulis menyampaikan satu yang penting, dengan cara yang familiar. Sehingga, ada kesan tidak menggurui atau mendikte. Biasanya pun, penggunaaan pronomina kamu digunakan dalam karya sastra. Dimana konteksnya lebih berwarna dan 'bebas'. Sehingga, menggunakan kamu seolah mendekatkan penulis beserta karya dan pesannya kepada pembaca. Seperti literasi teenlit (teenage literature), dimana pronomina kamu umum digunakan. Bahkan, varian dari kamu seperti lho atau elo juga sering digunakan. Level kedua, adalah pronomina kalian. Walau terkesan ada unsur nominalisasi jamak dalam kata kalian. Sebenarnya kata kalian berfungsi jamak dan tunggal. Mengacu kepada padanan kata bahasa Inggris, you yang bisa berunsur jamak atau tunggal. Dan kata kalian, lebih memiliki unsur serupa kata kamu namun lebih superordinatif. Kesan yang timbul adalah penulis lebih tinggi dari pembaca. Baik dalam ilmu atau intelektualitas, penulis menganggap pembaca (kalian), belum tahu apapun. Walau terkesan 'angkuh', namun pada satu sisi, kata kalian juga baik digunakan. Seperti guru yang berkomunikasi dengan siswa, biasanya menggunakan kalian. Hal ini 'demi' menjaga hubungan hirarkis guru-murid. Karena semakin dekat guru-siswa, dikhawatirkan transfer atau diskusi ilmu terhambat. Dan level ketiga, atau yang umum digunakan dalam karya tulis adalah Anda. Dan dalam bahasa Indonesia standar, penulisan Anda menggunakan kapsi besar pada huruf A. Hal ini dimaksudkan adalah menyiratkan rasa hormat dan unggah-ungguh dalam menghormati orang lain. Berbeda dengan kapsi kapital pada kata I (saya) dalam bahasa Inggris. Pronomina Anda, lebih mengesankan budaya ke-Timuran. Dengan menghormati pembaca, rasa hormat akan pula dimunculkan oleh pembaca. Dan baiknya, karya tulis seperti artikel menggunakan pronomina Anda. Karena pembacanya bisa bermacam usia dan golongan. Sehingga, pembaca mendapat apresiasi dengan dituju dengan pronomina Anda. Saya tegaskan kembali, tidak dari ketiga pronomina diatas yang benar atau salah. Semua tergantung konteks dan jenis karya tulis ditargetkan penulis. Dalam karya sastra semisal novel, tokoh yang sering mengucap kalian atau Anda pasti terkesan inferior atau sopan. Dibayangkan serupa pejabat atau aparat. Berbeda dengan tokoh yang bercakap-cakap dengan kamu, elo ata lho. Tokohnya pasti memiliki hubungan khusus dengan tokoh utama novel. Juga dengan guru, jika sering mengucap kata kamu, siswa bisa menganggap gurunya santai dan dekat. Begitupun dalam artikel, kata kalian atau kamu dianggap 'aneh' dalam satu dan lain hal. Salam, Solo, 13 September 2014 11:35 am
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H